Kiprah SSB Sukmajaya  selain mendidik dan melatih, di antaranya menjadi Pendiri Utama Asosiasi Sekolah Sepak Bola Depok (ASSBD). Menciptakan turnamen tingkat kota, festival SSB bernama 3Wulan SSB Sukmajaya tingkat Jabodetabek dan sekitarnya. Membuat Liga SSB Sukmajaya. Membuat Festival antar Provinsi (FAP), hingga Turnamen Sepak Bola Nasional (TSN).
Di sisi lain, SSB Sukmajaya juga terus memiliki tiket berkompetisi di wadah yang representatif, terutama yang digagas pihak swasta, juga memberikan kesempatan kepada siswa SSB lain yang ingin ikut merasakan ketatnya kompetisi resmi swasta, namun dengan syarat ketat. Ada proses seleksi dan aturan yang jelas antara manajemen SSB bersangkutan atau dengan orang tua siswa. Setelah kompetisi usai, siswa dari SSB lain kembali ke SSB asal.
Berikutnya, tetap konsisten pada visi misi dan tujuan sebagai perkumpulan SSB sosial, nonprifit. Meski begitu, SSB Sukmajaya juga tak mengubah atau membikin badan semacam Yayasan atau berubah bentuk menjadi PT, karena wadahnya sendiri belum ada payung hukum.
Sepanjang lahir dan berdiri, SSB Sukmajaya sepenuhnya dibiayai oleh pendiri/pemilik, manajer, dan disokong oleh orang tua siswa dan donatur, karena niatnya.
Beberapa kali ada sponsor yang logo perusahaan/instansinya nempel di jersey home-away SSB Sukmajaya, itu pun atas dasar perjanjian kerjasama semiprofesional, lebih condong kekeluargaan.Â
Semoga, sebelum SSB Sukmajaya berusia setengah abad, 25 tahun pada 10 Juni 2023, PSSI dan Pemerintah tergerak hati membenahi SALAH KAPRAH wadah sepak bola akar rumput, sehingga SSB Sukmajaya tak terus menjadi bagian dari wadah sepak bola akar rumput Indonesia yang salah kaprah.
Saya sudah menunggu selama 21 tahun, sejak Surat Terbuka saya tulis di Majalah Garda, lho. Apa akan terus diabaikan? PSSI-Pemerintah?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H