Apalagi, dari catatan pertemuan. Sejak SEA Games digelar, Indonesia-Myanmar sudah bentrok 12 kali. Hasilnya, Indonesia hanya menang enam kali, kalah empat kali, dan imbang dua kali. Artinya, sepanjang pertemuan, Myanmar memang lawan yang tak mudah bagi Indonesia.
Tentu di pertemuan ke-13 ini, Myanmar bukan saja ingin lolos ke semi final, pun ingin memperbaiki rekor kemenangan atas Indonesia yang hanya selisih dua kekalahan.
Bermain cerdas
Melihat fakta, bagaimana tim Myanmar U-23 terkini, Timnas Indonesia yang bercita meraih medali emas, wajib cerdas meladeni Myanmar. Bila ketidakcerdasan kembali muncul. Keegoisan menjadi tradisi, dan bermain kampungan masih menempel dalam dada, maka sulit bagi Garuda Muda lolos ke semi final, meski hanya butuh hasil imbang.
Dari tiga laga yang sudah dilalui, dan hanya dengan stok pemain yang ada, tentu STy sudah punya cara untuk meredam Myanmar. Minimal menahan imbang. Dan bila memungkinkan memenangi laga.
Ayo, khususnya para pemain belakang, cerdaslah yang konsisten. Pemain tengah, bantu bertahan dan jadilah penyeimbang tim, dan penopang pemain depan mencipta gol. Pemain depan, tugasnya memang bikin gol, tapi jangan egois. Kasih kesempatan kepada teman yang lebih bebas dan menguntungkan, jangan makan sendiri tapi buang kesempatan dan peluang. Pemain depan, juga bantu tengah, bantu belakang saat diserang.
Sekali lagi, Myanmar bukan tim yang mudah diajak bermain imbang apalagi dikalahkan seperti Timor Leste dan Filipina. Hati-hati STy, penggawa Garuda. Sebab, kalah=angkat kopor, lupakan emas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H