Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat dan Praktisi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mengalirdiakunketiga05092020

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Idul Fitri di Arab Saudi Dipastikan, Senin, 2 Mei 2022, Pemerintah Indonesia, Kapan?

1 Mei 2022   11:52 Diperbarui: 1 Mei 2022   11:57 853
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Apakah malam ini merupakan ibadah puasa hari terakhir bagi umat Islam yang melaksanakan ibadah puasa sesuai aturan pemerintah? Atau puasanya akan digenapkan menjadi 30 hari dan Idul Fitri versi Pemerintah Indonesia adalah Selasa, 3 Mei 2022? Bila ternyata pemerintah memutuskan Lebaran, Selasa, 3 Mei 2022, cukup aneh dan tak logis, bila Lebaran di Arab lebih dulu daripada di Indonesia.

Arab Saudi Lebaran 2 Mei

Idul Fitri di Arab Saudi sama dengan salah satu organisasi Islam di Indonesia. Pemerintah Arab Saudi mengumumkan Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah jatuh pada Senin, 2 Mei 2022.

Keputusan tersebut diambil setelah pihaknya mendapat laporan dari Pengadilan Kerajaan Arab Saudi yang menyataakan pada Minggu (1/4/2022) tidak terlihat hilal sebagai tanda masuk 1 Syawal.

Oleh sebab itu,  telah diputuskan bahwa Minggu 30/9/1443 H, menurut kalender Umm Al-Qura, bertepatan dengan 1 Mei adalah hari terakhir bulan suci Ramadan dan bahwa Senin 1/10/1443 H, menurut kalender Umm Al-Qura atau  2 Mei adalah hari pertama bulan Syawal atau Idul Fitri seperti dilansir berbagai media massa nasional.

Secara logika, maka masuk akal bila salah satu organisasi Islam di Indonesia sudah menetapkan 1 Syawal jatuh pada Senin, 2 Mei 2022, dan tentunya Idul Fitri di Indonesia waktunya akan lebih awal, beda beberapa jam dengan Arab Saudi karena secara geografis, Indonesia berada di timur Arab Saudi.

Sebab Allah dalam Al-Quran telah menyebutkan bahwa manusia itu terlahir ke dunia dalam keadaan memiliki perbedaan. Apakah karena hal itu, lalu dijadikan landasan oleh pemerintah untuk memulai dan mengakhiri ibadah Ramadhan 1443 Hijriah berbeda?

Jujur, banyak masyarakat yang meski ikhlas dengan kondisi perbedaan Ibadah Ramadhan di Indonesia, tetap banyak yang mengungkapkan rasa tak nyamannya.

Mengapa ada organisasi Islam yang sudah memutuskan awal dan akhir Ramadhan. Mengapa pemerintah tetap dengan caranya sendiri. Meski rakyat juga tahu, pemerintah dikendalikan oleh organisasi Islam yang mana.

Untuk Idul Fitri pun demikian, organisasi Islam yang satu sudah memutuskan Idul Fitri atau 1 Syawal 1443 Hijriah, jatuh pada Senin, 2 Mei 2022, pemerintah pun tetap dengan caranya, dan belum tentu memutuskan Lebaran jatuh pada Senin, 2 Mei 2022.

Faktanya, pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) baru akan menggelar sidang Isbat penetapan 1 Syawal 1443 H atau hari raya Idul Fitri atau Lebaran 2022 M pada Minggu petang, 1 Mei 2022. Sidang akan berlangsung di Auditorium HM Rasjidi, didahului proses pengamatan hilal atau rukyatul hilal di 99 titik lokasi di seluruh Indonesia.

Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam (Dirjen Bimas Islam) Kemenag Kamaruddin Amin mengatakan, sidang isbat penetapan 1 Syawal 1443 H dilakukan dengan menggunakan metode hisab dan rukyat.

Dilansir dari unggahan Instagram Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam (Dirjen Bimas Islam) Kemenag, @bimasislam, sidang isbat akan berlangsung mulai pukul 17.00 WIB hingga selesai: Seminar posisi hilal. Lalu, pukul 18.00 WIB: Sidang isbat diawali shalat maghrib (tertutup untuk umum), dan pukul 19.15 WIB: Konferensi pers penetapan 1 Syawal 1443 H.

Dengan demikian, sebagian masyarakat yang memgikuti aturan ibadah Ramadhan dari pemerintah, belum ada kepastian soal lebaran sebelum konferensi pers penetapan 1 Syawal 1443 H oleh pemerintah.

Sekali lagi, yang mengikuti aturan pemerintah untuk ibadah puasa, secara logika, tak masuk akal. Pasalnya, puasanya lebih dulu  Arab Saudi. Bila Idul Fitri versi pemerintah adalah Selasa, 3 Mei 2022, itu juga tak masuk akal lagi, sebab Arab Saudi yang ada di sebelah barat Indonesia, sudah pasti Idul Fitri pada Senin, 2 Mei 2022.

Inikah perbedaan yang masuk akal? Berbeda boleh, tapi bila ada yang tak logis, mengapa harus memaksakan diri?

Bersyukur dan ikhlaslah

Pemerintah seharusnya bersyukur, rakyat Indonesia masih banyak yang menghargainya, terbukti banyak umat Islam yang mengikuti aturan ibadah Ramadhan sesuai aturan, karena para rakyat ini tak memikirkan siapa organisasi Islam yang ada di belakang pemerintah. Terpenting Islam, dan ikut aturan pemerintah.

Sementara banyak rakyat yang sangat paham, pemerintah terkendali atau dikendalikan oleh organisasi Islam yang mana.

Sampai kapan pemerintah Indonesia akan dikendalikan seperti itu? Sampai kapan perbedaan ibadah Ramadhan akan terhenti di Indonesia, bila kondisinya seperti ini terus. Pemerintah itu milik seluruh rakyat yang muslim, bukan milik satu organisasi Islam.

Ayo, buat keputusan Idul Fitri yang logis, bukan karena kalah menang dengan organisasi Islam yang ada. Tapi karena logika!. Arab Saudi Lebaran atau 1 Syawal, Senin, 2 Mei 2022. Masa Lebaran di Indonesia lebih lama dari Arab? Puasanya pun duluan Arab? Yang logis ah! Rakyat jangan dibodohi terus.

Bila kita terus menjadi orang-orang yang pandai bersyukur dan ikhlas menerima perbedaan, meski kodrat manusia itu memang berbeda, tetapi secara logika, seharusnya awal dan akhir Ibadah Ramadhan di Indonesia lebih cepat waktunya dari Arab Saudi. Paham, kan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun