Dari 6 logika tersebut, maka dari peristiwa Senin, 25 April 2022, kita dapat menganalisis, hati dan pikiran Presiden RI Â dan Gubernur DKI, termasuk dalam kelompok orang dengan logika hati dan pikiran yang mana.
Pun, dapat menganalisis, hati dan pikiran para pendukung yang belum selesai dengan dirinya sendiri, belum selesai dengan peristiwa Pilgub dan Pemilu.
Selain itu, sepanjang hidup saya dan khususnya di ibadah Ramadhan 1443 Hijriah, hingga separuh perjalanan fase 10 hari ketiga (pembebasan dari api neraka), kira-kira logika nomor berapa yang menjadi sifat dan karakter saya?
Dari refleksi, instrospeksi, muhasabah diri, saya semakin memahami siapa diri saya. Dan, saya akan terus belajar dan berupaya minimal, saya menjadi orang yang tahu bahwa diri saya tidak tahu hingga saya menjadi orang yang tahu bahwa diri saya tahu.
Jangan sampai, saya terperosok menjadi orang yang tidak tahu bahwa diri saya tidak tahu. Tidak terpeleset menjadi orang yang tidak tahu bahwa diri saya tahu. Aamiin.
Terkait 6 logika tersebut, wahai orang-orang yang matahati dan pikirannya, terus dibutakan oleh kepentingan duniawi, harta, dan kekuasaan, hingga konsisten membuat keruh suasana, rakyat Indonesia terpolarisasi, terbelah, punyalah rasa malu. Sebab, manusia berbudi pekerti luhur, Â hati bersih, cerdas otak, dan imannya benar dan kuat, pasti punya rasa malu, dan tidak akan berbuat yang mempermalukan diri sendiri.
Apakah sejauh ini tujuan membelah persatuan rakyat Indonesia berhasil? Jawabnya, menurut saya, sementara berhasil hanya di dunia maya, di media sosial dan di media massa. Warganet.dan netizen berisik dan perang sesuai naskah dan penyutradaraan.
Tetapi di dunia nyata, rakyat Indonesia InsaAllah masih dominan dipenuhi orang-orang yang hatinya bersih dan otaknya cerdas. Masih dipenuhi rakyat yang hatinya bersih, meski otaknya belum cerdas, sebab dunia pendidikan Indonesia masih terpuruk. Semakin banyak orang yang tahu bahwa dirinya tidak tahu. Semakin bertambah orang yang tahu bahwa dirinya tahu. Aamiin.
Terima kasih Bapak Presiden Jokowi, indahnya Ramadhan saat Bapak menyiram kesejukan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H