Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat dan Praktisi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mengalirdiakunketiga05092020

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

HUT ke-92 PSSI, Benang Kusut Sudah Terdeteksi, Ayo Berprestasi!

19 April 2022   10:25 Diperbarui: 19 April 2022   10:33 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kapan PSSI membuat standar SSB? Kapan PSSI menertibkan SSB, Akademi-Akademian Sepak Bola, Diklat-Diklatan Sepak Bola, dan lainnya?

Kapan lahir Kurikulum Sepak Bola Akar Rumput Indonesia yang benar? Perbaikan dari Filanesia yang belum bisa disebut Kurikulum? Alasannya, selalu ada, selalu merujuk FIFA dan lainnya.

Bagaimana prestasi timnas akan tergapai, sebab pondasinya tak pernah di sentuh dengan benar. Terus dibiarkan. Yang dipikirkan malah kompetisi Liga 1, 2, 3, yang ada uangnya. Liga 1, 2, dan 3 juga tinggal comot pemain muda dari SSB. Tetapi ujung-ujungnya para pemain timnas yang direkrut, juga banyak dari hasil pendidikan dan pembinaan kompetisi swasta.

Kini siapa yang banyak direkrut Shin Tae-yong untuk Timnas U-19 sebagai persiapan Piala Dunia U-20? Siapa yang banyak diambil untuk Timnas U-23 untuk SEA Games 2021 Vietnam?

Ibarat bus

Catatan saya, ada orang-orang yang tak kompeten dalam kepemimpinan dan keorganisasian, tetapi bisa ada dalam tubuh PSSI. Sudah begitu, Kongres PSSI yang memutuskan dan mengesahkan segala sesuatu, selama ini juga menjadi tempat kongkalikong berbagai kepentingan. Jadilah, PSSI akan berputar dan berkutat dalam masalah yang sama. Itu-itu saja. Sebab, akar masalahnya tak pernah disentuh.

Ibaratnya, PSSI itu sebuah bus, terus berjalan sesuai kemauan dan kepentingannya, tanpa menyadari bahwa tugas bus itu bukan hanya mengantar penumpang yang sama, tetapi juga mengantar penumpang yang bergantian. Pun dengan rute yang jelas, peta yang jelas. Sehingga tak salah jalan, tak salah sasaran, tak salah tujuan, karena sebelum berangkat, semua sudah disiapkan dengan matang.

Tapi, mustahil bus akan mampu bergerak bila roda dan bannya bermasalah.  Mustahil bus mampu berjalan bila ada obderdil mesin atau sparepart yang tak sehat. AC nya mati. Kabinnya pengap. Kursi-kursi dan yang duduk sudah kadaluarsa, bahkan ada mafia?

Bila prestasi adalah tujuan akhir bus, kapan kira-kira bus akan sampai tujuan bila sopirnya dan para penumpangnya tak paham roda dan bus yang bermasalah. Tak paham onderdil dan sparepart bus yang tak sehat dan harus diganti.

Benang kusut

Sejatinya, apa yang menjadi benang kusut di federasi sepak bola kita, sudah ditemukan titik masalahnya, sudah terdeteksi. Tetapi siapa yang bisa menyentuh PSSI. Ada Statuta yang melindungi. PSSI milik voter. Dan para voter selama ini juga terus berkubang dalam kepentingan dan kepentingan yang ujungnya uang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun