Berdamai dengan diri sendiri, meski sulit dalam praktiknya, dijalani dengan mengalir, akan nyaman dan indah pada saatnya.Â
(Supartono JW.07042022)
Berdamai dengan diri sendiri, adalah momentum yang sangat tepat, dapat saya/kita lakukan, sebagai ibadah sekaligus amal jariyah di bulan Ramadhan yang penuh berkah dan ampunan ini.
Banyak pihak yang bilang, berdamai dengan diri sendiri, juga menjadi cara mujarab untuk mengurangi stres. Apa benar begitu?
Kendati bulan Ramadhan, bagi rakyat Indonesia, sekarang juga dijalani dengan penuh masalah, akibat orang yang diharapkan memberikan dampak keamanan, kenyamanan, dan kekhusyukan untuk menjalankan ibadah, justru lebih memihak kepada kepentingan-kepentingan. Bukan memihak rakyat.Â
Situasi begini, benar-benar menganggu hati dan pikiran rakyat. Sebab PPN, BBM, dan harga-harga kebutuhan pokok naik. Ada kerakusan harta dan jabatan hingga bikin wacana Pemilu ditunda, Jabatan Presiden ditambah. Belum lagi masalah-masalah sebelumnya, termasuk kisah pandemi corona yang justru jadi lahan basah mereka.
Kini, di tengah rakyat susah dan menderita, rakyat juga dibikin tambah prihatin karena bukannya pemerintah membela rakyat dengan menurunkan harga-harga, pemerintah justru mencari celah dengan menjadi pahlawan kesiangan, meluncurkan program yang sekadar siasat bernama BLT, BSU, dan mungkin lain-lainnya, juga tetap pakai uang rakyat.
Sepertinya benar kata rakyat dan berbagai pihak. Para pemimpin di negeri ini yang seharusnya amanah, justru diisi oleh orang-orang yang TIDAK PERNAH SELESAI dengan DIRINYA SENDIRI. Makanya, rakyat terus jadi korban tindakan mereka di atas nama demokrasi dan keserakahan.
Bahkan, para mahasiswa melakukan demonstrasi saja, tidak digubris oleh pemimpin rezim ini. Media massa dan televisi pendukung rezim, juga tiarap tak mempublikasikan aksi mahasiswa membela rakyat.Â
Untuk itu, sebagai rakyat jelata, di bulan penuh berkah dan ampunan ini, baiknya kita semua berdoa, agar para pemimpin yang dzalim dibukakan pintu hidayah. Sadar akan perbuatan salahnya mendzalimi rakyat. Dan semoga, mereka segera selesai dengan dirinya sendiri. Juga sampai pada BERDAMAI dengan DIRI SENDIRI.
Dan, saya, kita, juga ikut berdamai dengan diri sendiri, agar ibadah Ramadhan yang kita jalani diterimaNya. Setop terus ikut arus permainan taktik, intrik, politik yang dicipta oleh para elite yang tak amanah.