Fakhri Husaini, salah satu teladan dalam sepak bola akar rumput Indonesia, karena perjuangan dan prestasi yang telah ditorehkan untuk bangsa Indonesia melalui sepak bola, pada Senin  (4/4/2022) melalui pesan WhatsApp (wa) memberikan dukungan kepada saya dalam perjuangan untuk terus memperhatikan sepak bola akar rumput:
"Bismillah, pak Supartono, tetap semangat, apa yang kita lakukan di sepakbola akar rumput, sepakbola usia muda, Insya Allah dapat menjadi amal jariyah, setiap langkah dan tetesan keringat yang kita keluarkan, pengorbanan waktu, tenaga, pikiran, dapat bernilai ibadah. Aamiin. Aamiin." Ucap Fakhri semangat.
Rangkaian kata-kata dukungan Fakhri Husaini ini, sangat menyejukkan hati. Terlebih dalam suasana bulan Ramadhan. Kata-kata Fakhri, bila saya ambil poinnya, maka ada dua hal yang sangat bisa dijadikan pedoman dan penguat kita semua, lebih dari sekadar untuk dunia sepak bola, tetapi sangat pas untuk pedoman dalam semua segi kehidupan di dunia ini.
Dua hal itu, pertama tentang Nilai Ibadah. Kedua, Amal Jariyah.
Nilai Ibadah
Segala aktivitas manusia dalam ajaran Islam tidak ada sesuatu pun yang tak bernilai ibadah, bila hal tersebut dilakukan atas dasar mencari ridha Allah. Mulai dari hal sederhana, seperti senyum, masuk kamar mandi, dan hal sederhana lainnya, dapat bernilai ibadah jika dilakukan sesuai dengan tuntunanNya, yaitu selalu membaca doa.
Karenanya, mengkaitkan segala aktivitas kehidupan dengan doa dan membaca bismilah, mulai dari makan, minum, Â memasak, bekerja, bermain, tidur, dan segala bentuk aktivitas yang biasa dilakukan manusia, akan menjadi nilai yang berbeda.
Sekali pun hal yang dilakukan sederhana atau sepele, namun akan bernilai ibadah bila selalu didahului dan diiringi dengan doa, karena doa akan menghadirkan ridoNya dalam aktivitas manusia.
Amal jariyah
Amal jariah berarti perbuatan baik yang mendatangkan pahala bagi yang melakukannya, meskipun ia telah berada di alam akhirat.
Pahala dari amal perbuatan tersebut terus mengalir kepada seseorang, selama orang yang hidup mengikuti atau memanfaatkan hasil amal perbuatan seseorang tersebut ketika di dunia.
Luar biasa, mengulang apa yang disampaikan oleh Fakhri Husaini, padahal hanya menyoal sepak bola akar rumput, perjuangan dengan keringat yang ikhlas, hanya diiringi doa semoga apa yang ditorehkan bernilai ibadah dan menjadi amal jariah, tak lebih dari itu, ternyata telah meninggalkan jejak langkah benar dan baik, tapi dapat diteladani.
Bila negeri ini, dipenuhi oleh para pemimpin yang amanah dan ikhlas melakukan segala sesuatu demi kebahagiaan dan kesejahteraan rakyat, bukan untuk kepentingan-kepentingan, yakin di bulan yang penuh berkah dan ampunan, Ramadhan 1443 Hijriyah, rakyat akan menjalaninya dengan aman, nyaman, dan khusyuk.
Untuk itu, mengulang dukungan Fakhri, marilah saya, kita, ambil bagian masing-masing sesuai bidang saya, kita saja, dalam melakukan segala sesuatu aktivitas, terlebih segala ibadah di bulan Ramadhan, semoga semuanya bernilai ibadah dan dapat menjadi amal jariyah. Aamiin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H