Program menjadi PAHLAWAN sudah mulai diluncurkan. Tatkala rakyat sebelumnya dibikin terjepit dan menderita. Mugkinkah program menjadi PAHLAWAN bukan skenario politik?
Hanya dari kasus minyak goreng, gerbong penguasa negeri ini sudah punya intriknya, dan di bulan Ramadhan inilah program bernama Bantun Langsung Tunai (BLT) diluncurkan.
Sepertinya, masalah minyak ini, skenarionya: Adegan 1, minyak goreng dibikin langka. Adegan 2, Jadi polemik. Adegan 3, pemerintah memenangkan pengusaha. Adegan 4, pemerintah luncurkan BLT. Cukup 4 adegan, rakyat berbalik memuji pemerintah. 4 adegan, sepertnya, pemerannya juga kelompok mereka. Kelompok PAHLAWAN BLT minyak goreng.
Kira-kira apa tujuannya? Oh ternyata rezim ini memihak rakyat. Rakyat jadi terharu dan bisa bilang pemerintahan sekarang baik. Peduli dan tetap membantu rakyat (wong cilik) yang kesulitan dan menderita.
Apa kira-kira sasaran program BLT ini? Agar rakyat kembali memihak kepada rezim? Agar rezim kembali dapat suara rakyat? Apalagi sedang disusun rencana terstruktur agar Pemilu ditunda, lalu jambatan Presiden bertambah periode?
Sudah saya baca sejak awal polemik minyak goreng langka dan berikutnya pemerintah seolah kalah dari pengusaha. Lalu harga minyak goreng pun naik, lalu di saat yang rasa tepat, diluncurkanlah program BLT minyak goreng.
BLT yang beritanya untuk 3 bulan lho, meski rupiahnya perbulan 100 ribu, tapi gaungnya BLT 3 bulan, 300 ribu. Keren. Tapi ini intrik dan taktik politik murahan.
Apa mereka peduli? Di tengah kerakusan harta dan tahta? Sepertinya anjing menggonggong, kafilah berlalu. Terpenting rakyat yang menderita dan masih mudah dibodohi, akan tetap berebut dan berupaya mendapatkan BLT 300 ribu.
Nanti pada saatnya akan ditagih, kemarin pemerintah baik tidak sama rakyat? Makanya dukung pemerintah dan pemimpin serta partainya. Rakyat yang sudah kebagian BLT, padahal BLT juga berasal dari uang rakyat, maka akan dengan ringan hati memberikan SUARANYA untuk mereka, penipu politik yang jahat.
Lihatlah program KEPAHLAWANAN itu. Media massa maenstream pun ada yang menjadi bagian garda terdepan publikasi BLT 300 ribu, berita gembira untuk rakyat yang sejatinya hanya bagian dari skenario.
Rakyat dibikin sakit, jatuh, menderita, lalu datang sang PAHLAWAN membantu rakyat. Efek yang diharapkan, rakyat jadi terharu, berterima kasih, dan dengan rela membalas budi kepada mereka yang bak dewa, tapi dewa kejahatan.
Luar biasa, program KEPAHLAWANAN itu, masyarakat akan menerima bantuan minyak goreng. Berita gembira ini diumumkan oleh Presiden lho.
BLT minyak goreng untuk masyarakat yang terdampak pada kenaikan harga kelapa sawit internasional akan dibagikan kepada 20,5 juta keluarga di Indonesia Dana yang didapat sebesar Rp 100 ribu setiap bulannya selama 3 bulan atau jika ditotal sebesar Rp 300.000.
Masyarakat penerima adalah yang masuk dalam daftar Bantuan Pangan Non Tunai (BNPT) dan Program Keluarga Harapan (PKH). Jumlah yang masuk kedua program tersebut mencapai 20,5 juta keluarga.
Sementara, para Pedagang Kaki Lima (PKL) juga akan mendapatkan bantuan yang sama. Jumlah penerima BLT minyak goreng menyasar pada 2,5 juta PKL yang berjualan gorengan. Sedangkan, Cara cek penerima bansos 2022 di laman Cekbansos.kemensos.go.id
Wow, ternyata skenario menarik hati rakyat mulus ya? Dibikin menderita, lalu turun PAHLAWAN. Kira-kira BLT BBM dan Sembako dan lainnya kapan turun ya?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H