Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat dan Praktisi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mengalirdiakunketiga05092020

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

1 Ramadhan 1443 Hijriah Lebih Cepat di Arab Saudi

3 April 2022   14:45 Diperbarui: 3 April 2022   14:48 966
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bulan sabit Ramadhan diamati menggunakan kamera CCD di observatorium Taif. Bulan sabit diamati di seluruh Kerajaan di semua observatorium termasuk Sudair dan Tumair. Sesuai pernyataan Direktur Observatorium Astronomi di Universitas Al-Majma'ah Abdullah al-Khudairi mengatakan, udara di Sudair 90% cerah untuk melihat bulan sabit Ramadhan.

Selain itu, Mahkamah Agung (MA) Saudi pada Rabu telah meminta semua Muslim di semua bagian Kerajaan untuk menyelidiki penampakan bulan sabit Ramadhan 1443 Jumat malam.

Berikutnya, Idul Fitri yang menandai berakhirnya puasa selama sebulan diperkirakan akan dimulai pada Senin, 2 Mei 2022. Libur Idul Fitri akan jatuh dari 29 Ramzan hingga 3 Syawal, berdasarkan kalender Islam. Sementara, tanggal pasti dimulainya Idul Fitri akan dikonfirmasi lebih dekat dengan tanggal, berdasarkan tradisi melihat langsung penampakan bulan. Dalam Islam, Ramadhan adalah bulan kesembilan dalam kalender Muslim dan bulan suci puasa. Itu dimulai dan diakhiri dengan munculnya bulan sabit.

Nampaknya, keputusan Pemerintah Arab Saudi ini sama dengan salah satu Ormas Islam besar di Indonesia. Lebih dari itu, keputusan Arab Saudi pun, diikuti oleh 45 negara lain, yang melaksanakan puasa 1 Ramadhan pada Sabtu, 2 April 2022.

Sesuai penampakan bulan sabit Ramadhan, negara-negara yang menyelaraskan diri dan mengikuti keputusan  Arab Saudi adalah: 1. Afghanistan, 2. Albania, 3. Armenia, 4. Australia, 5. Austria, 6. Azerbaijan, 7. Bahrain, 8. Belgia, 9. Bolivia, 10. Bulgaria, 11. Burkina Faso, 12. Chechnya, 13. Denmark, 14. Finlandia, 15. Georgia, 16. Hongaria, 17. Islandia, 18. Irak (Sunni mengikuti Saudi), 19. Italia, 20. Jepang, 21. Yordania, 22. Kazakhstan, 23. Kuwait, 24. Kirgizstan, 25. Lebanon, 26. Mauritania, 27. Belanda, 28. Palestina, 29. Qatar, 30. Rumania, 31. Rusia, 32. Singapura, 33. Sudan, 34. Swedia, 35. Swiss, 36. Suriah, 37. Taiwan, 38. Tajikistan, 39. Tatarstan, 40. Togo, 41. Turkmenistan, 42. Uni Emirat Arab, 43. Inggris, 44. Uzbekistan, 45. Yaman.

Jadi pembelajaran dan ambil hikmahnya

Mengapa Pemerintah Indonesia memutuskan 1 Ramadhan jatuh pada Minggu, 3 April 2022, lebih lambat dari Arab Saudi? Sekali lagi, masyarakat Indonesia juga sudah tahu alasannya. Malah, Ormas Islam yang melaksanakan 1 Ramadhan sama dengan Arab Saudi, kabarnya tak diundang dalam Sidang Isbat yang dilaksanakan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia.

Perbedaan 1 Ramadhan di Indonesia, sejatinya tak menjadi masalah. Yang jadi masalah adalah 1 Ramadhan di Arab Saudi ternyata lebih cepat dari keputusan Pemerintah Indonesia, seolah matahari terbit dari ufuk barat dan tenggelam di ufuk timur. Tidak logis. Tapi itulah kenyataan yang terjadi. Semoga tetap menjadi pembelajaran dan diambil hikmahnya oleh Pemerintah Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun