Betapa superiornya mereka sekarang. Siapa pun yang coba melawan dan menghadang langkah dan kemauannya, sudah tentu akan mendapat kesulitan.
Mirisnya, rakyat jelata yang menjadi bagian pengabdi setia para junjungannya itu, justru ikut-ikutan sok merasa superior, Â dan menjadi benteng kokoh mereka. Terus menjadi bintang di dunia maya.
Para pengikut ini, karena merasa ada di pihak penguasa, pun memanfaatkan segala hal untuk membela junjungannya, terutama dengan bercuit di media sosial dan media massa, dengan diksi kasar, nantangan, memperkeruh suasana, tak peduli bahwa tindakannya benar-benar sudah menyentuh ke akar disintegrasi bangsa.
Setali tiga uang, sebagian rakyat jelata yang merasa memiliki kekuatan massa dan dukungan pun ikut-ikutan merasa superior dengan berbagai sepak terjangnya. Melengkapi drama kisruh di negeri ini, hingga perseteruan tak berujung tak akan pernah berakhir, bila situasi dan kondisi penguasa politik tak ada perubahan.
Apa yang kini terus teraji di negeri ini, tanpa disadari benar-benar menjadi teladan buruk bagi generasi muda. Terlebih, dunia pendidikan juga terus terpuruk.
Mimpi terwujudnya Indonesia menjadi bangsa yang rakyatnya berkarakter dan luhur budi, sulit terwujud.
Malah dengan semakin menjamurnya orang-orang yang sok superiority complex, yang menular dari kalangan pemimpin, elite partai, hingga ke rakyat jelata, maka negeri ini penuh dengan tong kosong nyaring bunyinya.
Drama-drama kehidupan dalam berbangsa dan bernegara benar-benar penuh skenario dan penyutradaraan yang dipenuhi orang-orang superior palsu. Menjelma penuh superiority complex yang hanya saling berlindung, melindungi serta aji mumpung memanfaatkan kekuasaan, kedudukan, kesempatan, keberpihakan, hingga lahan menjilat.
Sampai kapan, rakyat akan tenang dan tentram? Di tengah duka yang dirasakan oleh rakyat dan tak berujung, rakyat pun tetap dijadikan bintang tumpuan berbagai kepentingan. Ya suaranya. Ya uangnya. Semua terus diperas. Si superiority complex pun terus merajalela dan menular.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H