Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat dan Praktisi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mengalirdiakunketiga05092020

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Kerumunan dan Keteladanan

7 Februari 2022   09:33 Diperbarui: 7 Februari 2022   09:48 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di saat corona terus merajalela, saat rakyat jelata sudah ada yang dipenjara akibat bikin kerumunan di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), KepNeg RI, tercatat malah sudah berkali-kali bikin kerumunan massa di daerah NKRI. Dan, kerumunan massa yang dibikin oleh KepNeg, tak satu pun yang lepas dari pengamatan dan pandangan rakyat dan media massa.

Meski sudah berkali-kali dikritik dan diingatkan, Nyatanya Bapak Presiden RI ini terus mengulang membikin kerumunan. Padahal rakyat dalam bekerja, sekolah, dan kuliah juga masih bisa konsisten pakai online, lho.

Terbaru, KepNeg bikin heboh lagi. Pasalnya, ini kali kesekian KepNeg bikin kerumunan. Bahkan kerumunan kali ini juga langsung viral saat KepNeg membagikan kaus, dalam kunjungan ke Pasar Porsea di Kabupaten Toba, Sumut, Rabu (2/2/2022).

Dalam video yang disiarkan di televisi, juga beredar di media sosial, terlihat Presiden yang baru turun dari mobil dikerumuni warga. Di saat warga berkerumun? Presiden malah memberikan sejumlah kaus berwarna hitam kepada para warga. Tak pelak, warga berebutan menerima kaus yang bahkan dilemparkan Presiden.

Tindakan Presiden pun langsung menjadi perhatian berbagai pihak. Tetapi, untuk kesekian kalinya, pihak Istana Negara, selalu punya  alasan dan pembenarannya dari sudut pandang mereka. Untuk kali ini, saya baca di media massa, Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) Heru Budi Hartono yang memberikan pembenaran.

Bahkan saat ada yang menyinggung apakah ada cara lain di momen Presiden membagikan kaus tidak menimbulkan kerumunan, Heru menilai hal itu sulit dilakukan. Bingung, kan? Malah bilang warga sebelumnya sudah diimbau untuk menggunakan masker oleh kepala wilayah. Jadi kerumunan bukan masalah, karena warga pakai masker?

Sebelum ini, Indonesia juga tentu tak lupa
ketika Presiden bikin kerumunan saat membagikan sembako di Grogol, Jakarta Barat, Selasa (10/8/2021).

Lalu, mengulang bikin kerumunan warga saat meninjau proses vaksinasi di Cirebon dan meresmikan Bendungan Kuningan, di Jawa Barat, Selasa (31/8/2021).

Berikutnya, bikin kerumunan saat Presiden berkunjung ke Maumere, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, Selasa (23/2/2021).

Juga ada kerumunan dalam kisah lainnya. Namun, setiap kali Presiden bikin kerumunan. Berbagai pihak membicarakan hingga mengkritik, pihak Istana Negara selalu punya segudang alasan dan pembenaran.

Sewajibnya, agar tak terus mengulang bikin kerumunan, dan pihak Istana harus bikin skenario pembenaran, Bapak Presiden kita, cukup mengingat apa yang selalu diucapkan saat mengingatkan rakyat untuk selalu menjaga prokes kesehatan dan tak membikin kerumunan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun