Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat dan Praktisi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mengalirdiakunketiga05092020

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Final Indonesia Vs Thailand Duel Paradigama Baru Sepak Bola Asia Tenggara, Thailand Bisa Ditaklukkan!

28 Desember 2021   08:26 Diperbarui: 28 Desember 2021   08:29 844
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagai duel paradigma baru, maka head to head antara Indonesia dan Thailand juga tak akan menentukan.

Dari berbagai literasi, timnas Indonesia dan timnas Thailand tercatat sudah 78 kali bertemu di semua kompetisi. Dari catatan itu, timnas Indonesia baru mampu meraih 25 kemenangan dan 14 kali imbang. Sementara Thailand mampu mengalahkan Indonesia sebanyak 39 kali.

Khusus dalam sejarah Piala AFF atau sebelumnya Piala Tiger, timnas Indonesia dan Thailand sudah 12 kali bertemu. Rekornya,  timnas Indonesia hanya mampu meraih tiga kemenangan. Bahkan satu-satunya kemenangan diraih via adu penalti pada perebutan tempat ketiga Piala AFF 1998. Saat itu pun, penampilan Garuda dan Thailand tercoreng oleh permainan "sepak bola gajah" saat keduanya bertemu di fase grup.

Dengan kondisi timnas Thailand yang kini memiliki level berbeda, dan Indonesia yang memiliki rasa baru, maka duel leg pertama dan kedua akan menjadi laga paradigma baru dua kekuatan sepak bola Asia  Tenggara terkini.

Thailand dapat ditaklukan

Melihat kemampuan dan kualitas tim Thailand terkini, saya bilang Indonesia beruntung bertemu Thailand di partai final.

Pasalnya, dengan modal strategi STy dan rasa barunya timnas Indonesia, bila Thailand di tekan dengan kecepatan permainan bola bawah pendek merapat, tiki taka, tak ada pemain yang individualis dan egois, lalu barisan pertahanan Indonesia bermain cerdas, tak kampungan tapi kotaan, tak membiarkan counter attack masuk daerah pertahanan, dan tak bodoh bikin pelanggaran tak perlu, hingga bermain dengan attitude kualitas,  maka Thailand dapat disingkirkan.

Saat Thailand berrtanding versus Vietnam, telah memberi pelajaran kepada Indonesia, bahwa pertahanan Thailand mudah ditembus dengan ditekan dengan kecepatan, namun cerdas dan sabar. Sebaliknya, bila pemain tengah dan belakang Indonesia ceroboh, maka hukumannya, gawang Nadeo akan mudah dijebol oleh Thailand, seperti saat mereka menciptakan 2 gol ke gawang Vietnam yang memang saat itu kesannya Vietanam meremehkan Thailand dan bermain terbuka.

Ayo pasukan Garuda. Bermainlah dengan kualitas TIPS yang mumpuni, cerdas attitude, tidak kampungan, tapi kotaan,  maka benar-benar tersaji laga sepak bola Asia Tenggara paradigma baru. Thailand yang kini berbeda level. Indonesia pun rasa baru.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun