Sebelum zaman berganti dan media cetak menjadi pilihan untuk menuangkan ide dan gagasan, plus mencari rupiah, maka menulis artikel atau opini di media cetak memang dapat menjadi pekerjaan hobi yang sekaligus menambah pundi rupiah.
Begitu zaman berganti, meski beberapa media cetak yang masih terbit tetap membuka ruang publik bagi penulis menyalurkan aspirasinya via artikel dan opini, kini saya sudah memilih tak lagi menulis di media cetak, meski dari sisi rupiah, perolehannya bak bumi dan langit.Â
Kini, menulis bagi saya sudah seperti aliran darah dalam tubuh, mengalir dan mengalir, sebab hal yang ditulis tinggal saya pilih, mana persoalan yang perlu disuarakan atau mana yang perlu dibagi dengan memberi sedikit alternatif solusi, bukan menggurui, karenanya di setiap waktu, kapan pun di mana pun, saya terbudaya menulis di Kompasiana, tanpa berpikir mendapatkan rupiah. Meski, artikel dan opini yang saya tulis, kualitasnya sama dengan artikel atau opini yang saya tulis untuk media cetak.
Menyoal K-rewards
Saat awal-awal saya berbagi tulisan di Kompasiana, saya sempat kaget, karena dihubungi oleh Pengelola Kompasiana bahwa saya mendapat K-rewards tetapi akun saya belum terverifikasi, jadi K-rewards hangus.
Saya pun mengalir, ikuti arahan Kompasiana. Dan, setelah akun terverifikasi serta persyaratan terpenuhi, setiap bulan, ada K-rewards yang saya terima. Meski terkadang dalam satu bulan, puluhan artikel sudah saya tulis, lalu akumulasi rupiahnya tak sampai seperti rupiah dalam menulis satu artikel di media cetak, saya terus menulis, karena niat berbagi dan seperti aliran darah itu.
Tetapi ada pengalaman menarik yang saya dapat menyoal K-rewards di Kompasiana. Meski akumulasi artikel yang saya tulis, rupiahnya sering tak bisa menyamai rupiah satu artikel di media cetak, karena rupiah di Kompasiana berdasarkan hitungan viewers, ternyata satu artikel saya yang berjudul "Mulai 22 September 2019, Ini SIM Baru yang Berlaku di Indonesia", memecahkan rekor K-Rewards bulan Agustus 2019, dengan raihan pembaca melebihi 400.000 ribu, dan mendapat ganjaran Rp5.591.024 dari kompasiana.Â
Saya tak pernah terpikir akan mendapatkan ganjaran K-Rewards sebesar itu hanya dari satu artikel. Sebab, niat saya sejak bergabung dengan kompasiana adalah untuk selalu berbagi tentang hal yang saya potret dari rasa resah-gelisah dan suka-gembira saya, dan tak berpikir tentang mendapatkan imbalan hingga K-Rewards, terpenting berbagi dan terus berbagi lewat tulisan, maka tak menyurutkan langkah untuk saya dapat tetap bergabung menjadi bagian kecil dari keluarga besar kompasiana.Â
Setelah itu, dalam setiap bulan ada K-rewards yang masuk dalam akun GoPay saya. Tetapi sering juga, saya tak dapat K-rewards karena viewer tak tercapai.
Sebab, sudah banyak pembaca yang tahu menyoal K-rewards di Kompasiana, saya langsung di hubungi oleh beberapa teman, minta ditraktir kalau rupiahnya keluar, karena mereka membaca artikel saya yang berjudul "Singkirkan Chinese Taipei di Leg 2, Bonus Lainnya Dongkrak Ranking FIFA Indonesia" tayang pada 11 Oktober 2021, mencapai views 202.240 (dua ratus dua ribu, dua ratus empat puluh) pembaca alias 200k.Â
Hitungan teman-teman saya, pasti rupiahnya minimal separuh dari artikel "Mulai 22 September 2019, Ini SIM Baru yang Berlaku di Indonesia", memecahkan rekor K-Rewards bulan Agustus 2019, dengan raihan pembaca melebihi 400.000 ribu, dan mendapat ganjaran Rp5.591.024, minimal 2.7 jutaan.
Tetapi saya kaget, ketika saya melihat di akun saya, K-rewards bulan Oktober 2021 tertulis Rp 600.648,- Â total views 200k.Â
Apa mungkin sudah ada perubahan hitungan K-rewards di Kompasiana? Sedang K-rewards saya di bulan Juli 2021 yang hanya meraih views 21, 8k, tertulis Rp 467.991,-
Bila views 20k=Rp 467.991, maka views 200k seharusnya= 467.991 x 10= Rp 4.679.910,-
Saat artikel saya yang mencapai views lebih dari 400 ribu pembaca atau 400k, malah ada rekan kompasianer yang menulis bahwa saya dapat ganjaran 10 juta. Tetapi faktanya hanya 5.591.024,-
Bila saya bandingkan dengan K-rewards bulan Juli 2021 yang views 20k=Rp 467.991, maka views 400k di artikel saya bulan Agustus 2019, seharusnya= 467.991 x 20= Rp 9.359.820,- seperti estimasi rekan kompasianer yang menyebut saya dapat 10 juta.
Maaf Kompasiana saya tulis hal ini, selain karena banyak yang nagih traktiran saya, sebenarnya hitungan K-rewards yang benar bagaimana? Sebab views 200k di bulan Oktober 2021 rupiahnya Rp 600.648,-
Di bulan November 2021, salah satu artikel saya juga ada yang views nya lebih dari 165 ribu pembaca.Â
Mohon pencerahan. Sekaligus menjadi pembelajaran buat saya, dan mungkin bagi kompasianer lain. Satu rupiah saja, bila itu hak orang lain, maka wajib diberikan kepada yang berhak.
Hitungan K-rewards bila tidak harus transparan diketahui kompasianer, maka ada penjelasan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H