Untuk itu, STy dan calon pasukannya, di laga-laga berikut wajib realiatis. Publik sepak bola nasional pun harus pula realistis.Â
Sebelum melangkah ke tingkat Asia apalagi dunia, lawan yang sebenarnya bagi timnas Indonesia di kawasan Asia Tenggara itu, tim seperti Singapura, Malaysia, Thailand, Filipina, dan Vietnam.Â
Kini, Indonesia sudah sulit meladeni Malaysia, Thailand, hingga Vietnam, apalagi Australia sebagai pendatang di kawasan Asia dan Asia Tenggara.Â
Sebab, pada 1 Januari 2006, Australia secara resmi menjadi anggota ke-46 AFC. Kemudian pada 27 Agustus 2013, mereka masuk sebagai anggota ASEAN Football Federation (AFF).
Sekali lagi, dua kemenangan Indonesia atas Taiwan yang hanya sekadar berlaga dalam babak play-off demi mendapat tiket ikut babak kualifikasi Piala Asia 2023, adalah akibat dari jebloknya prestasi timnas dalam Kualifikasi Piala Dunia 2022 yang hanya menjadi juru kunci Grup, sehingga getahnya, terperosok ke jurang babak play-off demi sekadar mendapat tiket babak kualifikasi.
Sebab sama-sama menjadi tim yang jeblok prestasinya, Indonesia pun bertemu Taiwan. Beruntung, Taiwan ternyata masih berada satu bahkan dua kelas di bawah Indonesia.
Dalam laga-laga berikutnya, timnas Indonesia tidak lagi akan menghadapi tim sekelas Taiwan, tetapi tim yang levelnya di atas Indonesia.Â
Di situlah tugas STy dan pasukan yang nanti dipilihnya, untuk dapat membuktikan kepada publik sepak bola nasional bahwa timnas Indonesia minimal bisa kembali selevel dengan tim-tim di Asia Tenggara.Â
Bila sudah selevel, secara bertahap, juga harus dapat dibuktikan, level timnas Indonesia naik levelnya di atas tim-tim Asia Tenggara, hingga merangkak selevel dengan tim-tim Asia sampai dunia.
Bukan pekerjaan semudah membalik telapak tangan, tetapi memang itulah tugas STy dan pasukannya.
Setop euforia berhasil membungkam Taiwan dua kali. Ingat, Indonesia akan mulai berlaga dengan menghadapi lawan-lawan yang sebenarnya.Â