Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat dan Praktisi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mengalirdiakunketiga05092020

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Indra Sjafri: Ada Forum Pelatih, PSSI juga Sedang Persiapkan Dirtek di 34 Asprov

22 September 2021   10:32 Diperbarui: 22 September 2021   14:00 429
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di sisi lain, Indra pun mengungkapkan bahwa, kini Departemen Teknik PSSI akan membentuk 34 Dirtek di 34 Asosiasi Provinsi (Asprov). Harapannya agar komunikasi teknis berjalan baik ke semua Asprov. Kebutuhan institusi sepak bola pun menjadi terpadu karena ada Dirtek di federasi, pun ada Dirtek di distrik (provinsi).

Menurut Indra, mulai tanggal 5 Oktober 2021, PSSI akan melaksanakan kursus penyiapan kader calon Dirtek di 34 Asprov dengan harapan pada Januari 2022, semua Asprov sudah memiliki Dirtek.

Untuk kursus kader Dirtek, PSSI sudah mempunyai mandat Coaching Convention untuk Kepelatihan dari FIFA, sehingga Instruktur dan Pemateri, semua dari Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia.

Dirtek Asprov otomatis menjadi bagian dari struktur organisasi Asprov, oleh sebab itu, calon kader Dirtek harus punya kualifikasi sertifikasi yang sesuai kriteria. PSSI percaya kepada Asprov dan Asprov tentu akan mencari kader yang sesuai Kriteria. Dalam perjalanannya nanti, yang berkualitas dan tidak akan muncul, sehingga akan evaluasi dan perbaikan secara berjalan dalam proses kursus.

Masalah Asprov, Askab/Askot

Rencana dibentuknya Dirtek di 34 Asprov seperti yang diutarakan oleh Indra Sjafri, menjadi angin segar bagi persepak bolaan nasional, sebab muara dari Dirtek ini jelas arahnya ke mana. Namun, jangan sampai keberadaan Dirtek, nantinya hanya gebrakan di awal. Setelah itu mati suri, seperti keberadaan beberapa Asprov di negeri ini.

Mati surinya beberapa Asprov pun sudah teridentifikasi pangkal masalahnya, terutama dari dua sisi, yaitu masalah anggaran atau pendanaan dan masalah SDM di organisasi Asprov itu sendiri. Buntutnya, meski Asprov adalah kepanjangan dari federasi pusat bernama PSSI, namun banyak Asprov yang tak dapat lancar menggulirkan program organisasi.

Di sisi lain, mekanisme dan standar seorang pemain menuju timnas, karena di  PSSI terlalu banyak stakeholder, maka untuk membentuk timnas kelompok umur, selalu akan tumpang tindih. Ada pemain yang dipanggil atas nama pribadi, sekolah sepak bola, sementara sekolah sepak bola juga masih banyak yang tak bertuan/liar/tak terafiliasi, tak terdaftar.

Ada pemain yang atas nama klub, kompetisi swasta, pilihan Askot/Askab membawa bendera Asprov, hingga dari kompetisi kelompok umur PSSI  bernama Suratin serta kompetisi Elite Pro Academy.

Berbeda dengan mekanisme pemain masuk timnas senior. STy jelas menjawab, bahwa persiapan timnas senior yang sekarang sedang dijalankan adalah hasil dari penilaian dan pengamatan timnas senior terakhir berlaga di Dubai, Piala Menpora, dan BRI Liga 1. Sangat jelas dan dapat dipertanggungjawabkan.

Kembali menyoal rencana adanya Dirtek di 34 Adprov, karena selama ini saya sangat paham tradisi dan budaya di Asprov/Askab/Askot,  saya berharap program ini bukan sekadar program dan asal jalan serta bukan sekadar untuk gebrakan, namun setelah itu mati suri. 

Jangan sampai pula kader calon Dirtek, hanya hasil dari pilihan atau titipan, atau karena kepentingan. Sementara SDM yang dimaksud tak cakap dan tak kompeten. Tak cerdas Teknik, Intelegensi, Personaliti, dan Speed (TIPS). Pun tak mumpuni dalam kepemimpinan dan keorganisasian. Dirtek Asprov jangan sekadar jadi pepesan kosong.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun