Seleksi masuk timnas kok untuk coba-coba? Atau buat gaya-gayaan, ya? Timnas U-20 itu, untuk Piala Dunia, lawannya bukan tim Asia Tenggara atau Asia, kan? Masa sih untuk numpang seleksi dan masuk TC dan nginap 7 hari jadi ajang coba-coba dan mungkin demi sekadar dapat nama (baik).
Apakah benar, Shin Tae-yong (STy) yang menjadi aktor utama pemilihan pemain Timnas U-18? Pasalnya publik bingung, bagaimana bisa STy memilih para pemain yang bahkan kini sudah masuk seleksi tahap kedua?
Publik pun geram, sampai kapan PSSI akan memilih pemain timnas dengan cara berbohong? Kompetisi usia muda atau Elite Pro Academy (EPA) pun masih libur. Lalu di mana STy melihat aksi para pemain hingga namanya masuk dalam daftar pemain seleksi timnas U-18?
Bank Data Pemain dan Titipan
Sejatinya publik juga percaya, bahwa PSSI dengan para pelatih yang sempat mengampu timnas kelompok umur, tentu memiliki Bank Data Pemain (BDP), sehingga meski kompetisi usia muda tak berputar, data pemain yang layak dipanggil ke timnas masih ada.Â
Namun, dari daftar pemain yang dipanggil ke seleksi timnas U-18 tahap 1 maupun 2, membikin publik percaya, bahwa tetap ada pemain-pemain titipan yang tiba-tiba muncul di daftar seleksi timnas U-18.
Entah apa maksudnya? Apa sekadar coba-coba untuk ditawarkan ke STy? Lalu, siapa biang keladi dari para pemain titipan itu? Sebab, dari nama-nama yang dipanggil dan beredar di media massa, tetap ada pertanyaan publik, dari mana ceritanya, pemain ini dan itu bisa dipanggil timnas U-18.
PSSI harus transparan
Untuk itu, PSSI harus transparan. Bagaimana jalan cerita hingga ada 36 pemain seleksi di tahap 1 dan 2. Apa standarnya, apa kriterianya, apa benar yang memilih STy? Atau ada tim seleksi titipan yang entah di belakangnya ada maksud apa?
Ingat, publik sepak bola nasional ingin melihat timnas di segala kolompok umur kuat dan berprestasi. Jadi, buatlah cara seleksi pemain timnas dengan cara dan mekanisme yang akuntabel. Dipercaya publik. Kasih kesempatan pemain yang benar-benar layak masuk timnas. Bukan pemain tempelan atau titipan dari berbagai pihak yang hanya mencari keuntungan pribadi atau kelompok.
Timnas itu tempat untuk pemain yang memang layak. Bukan untuk tempat mencari kesempatan dan keuntungan. Pemain timnas dituntut membawa prestasi untuk negara. Sudah cukup, timnas sepak bola Indonesia terpuruk. Setop tradisi seleksi timnas yang tak transparan dan tak obyektif.
Apa syarat dan standarnya?
Hey PSSI, kasih tahu publik sepak bola nasional, apa syarat dan standar seorang pemain layak masuk seleksi timnas U-18. Lalu, pemain itu harus berasal dari mana? Dari klub? Asosiasi? SSB? Atau bebas?
Masa, sudah melakukan seleksi tahap 1 sampai TC segala sejak 29 Agustus hingga 3 September di Stadion Madya, Senayan, Jakarta. Kini, malah sudah seleksi tahap 2 dan TC mulai 5 hingga 11 September 2021, tapi info dan beritanya masih sama, sebagai persiapan menjelang Piala Dunia U-20 pada 2023, Â pelatih Shin Tae-yong memanggil pemain (tahap 1 dan ).
Yang benar saja, yang memanggil STy? Atau yang memanggil siapa? Terus dikasih liat ke STy, coba-coba siapa tahu.dipilih? Luar biasa.
Ingat, kalau cuma asal memanggil 36 pemain, setiap Asprov juga bisa, untuk bikin tim tingkat provinsi. Bisa jadi, tim bentukan Asprov pun tak akan kalah dari tim bentukan PSSI, lho. Jadi, NKRI ini bisa kok, punya 34 timnas.
Tapi sekarang, PSSI sedang bentuk timnas U-18 untuk.persiapan Piala Dunia U-20, bagaimana cerita 36 pemain tahap 1 dan 2 terpilih disaat tak ada.kompetisi?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H