Setiap pemain cerdas intelegensi dan personaliti, maka kuat dalam penguasaan bola indivudu dan kuat dalam penguasaan bola secara tim yang terdeskripsi dari kualitas skill teknik dan fisik.
Bahwa kompetisi sepak bola di Indonesia memang sudah lama terhenti karena corona, tapi hal itu tidak bisa dijadikan justifikasi (pembenaran) hingga laga pembuka Liga 1 tak greget, tak menarik, kaku, banyak kesalahan elementer, dan tak nampak hasil polesan pelatih.
Kompetisi adalah peta kecil dari pondasi awal terbentuknya atau lahirnya timnas yang handal. Karenanya, bila Liga 1 Â tersaji seperti demikian, maka tergambar pula bagaimana timnas dibentuk, terbentuk, dan penampilannya.
Ayolah, khususnya para pelatih Liga 1, upgradelah, tingkatkan kualitas permainan tim yang dibesut. Jadikan tim yang dinakodai di klub Indonesia yang bermain dalam model sepak bola modern. Kuat skill individu (control-passing), dan kuat penguasaan bola secara tim. Bermain mengalir dari kaki ke kaki. Toh, semua Stadion di Indonesia untuk Liga, lapangan dan rumputnya sudah standar FIFA.
Masa, di era modern, publik sepak bola nasional masih disuguhi permainan sepak bola gradak-gruduk, pletak-pletok, salah control, salah passing dll.
Dari catatan lulusnya pelaksanaan laga ke-1 sesuai aturan protokol kesehatan. Semoga laga ke-2 juga akan kembali sukses dan lulus dari ujian persyaratan kompetisi sesuai aturan.
Tetapi, karena ini laga kasta tertinggi, jangan ada lagi permainan yang tidak menarik. Terlebih, kaca mata penonton hanya terbatas pada gambar apa yang disajikan oleh televisi, jadi bila gambar yang dipertunjukkan kurang menarik karena dari fakta laga yang kaku, penonton pun akan mudah memindah chanel televisi, karena pertandingan membosankan.
Ingat, publik sepak bola nasional baru saja dimanjakan oleh tontonan di televisi dari gelaran siaran langsung sepak bola kelas dunia, Piala Eropa 2020, Copa America 2021, Piala Emas 2021, dan Olimpiade Tokyo 2020 dan sekarang berlanjut tayangan labgsung dari liga domestik Eropa dan kompetisi antar klub Eropa.
Jadi, bila menonton laga Liga 1 tak greget, tak menarik, karena pelatih sepertinya nampak tak mengupgrade diri dalam mengelola tim, di tambah pemain yang masih terkendala teknik, intelegensi, personaliti, dan speed (TIPS), sehingga publik terus disuguhi laga yang isinya kesalahan elementer pemain, maka garansinya adalah kompetisi yang membosankan.
Selepas laga pembuka BRI Liga 1 pun, banyak warganet yang berkomentar, pertandingan tidak seru, jauh dari yang selama ini sudah ditonton dari siaran langsung sepak bola luar negeri.
Ayo, di laga ke-2, Persipura versus Persita Tangerang, greget ya! Jangan banyak kesalahan elementer! Kasih publik pertunjukkan sepak bola yang modern seperti laga-laga dari luar negeri!