Laga pembuka kompetisi BRI Liga 1 2021/2022 antara Bali United versus Persik Kediri di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) berjalan lancar dan kondusif. Bali United pun mampu mengemas 3 poin perdana setelah menudahi perlawanan si Macan Putih dengan skor 1-0.
Artinya, dari 3 laga awal yang dijadikan sebagai ujian agar kompetisi dapat terus dilangsungkan sesuai persyaratan protokol kesehatan ketat, laga ke-1= lulus. Para suporter pun disiplin menonton pertandingan di rumah saja.
Kini tertersisa dua laga ujian lagi. Laga ke-2, yaitu Persipura Jayapura melawan Persita Tangerang pada Sabtu, 28 Agustus 2021 di Stadion Pakansari, Cibinong, Bogor. Laga ke-3, Bhayangkara FC melawan Persiraja Banda Aceh pada Minggu, 29 Agustus di Stadion Indomilk Arena, Tangerang.
Belum menarik, membosankan
Kendati laga pembuka atau ke-1= lulus sesuai aturan protokol kesehatan, namun bentrok antara Bali United melawan Persik Kediri terbilang belum menarik. Laga berjalan dengan tempo lambat, skema dan strategi bertanding kedua tim pun masih belum nampak sebagai laga layaknya kompetisi kasta tertinggi di negara lain.
Secara kasat mata yang terlihat, sebagai juara bertahan, Bali United berusaha tampil menyerang, sementara Persik Kediri tampil tertutup, konsentrasi di barisan pertahanan.
Namun, secara keseluruhan permainan kurang menarik. Aliran bola sering tersendat. Bahkan pemain dari kedua tim sangat sering salah melakukan passing, bermain tidak simpel, banyak pemain yang tetap memaksa mengumpan atau melewati lawan bak sepak bola zaman kuno. Banyak kesalahan elementer yang seharusnya tak banyak terlihat di sepak bola level tertinggi.
Laga kedua tim pun mengingatkan penampilan timnas Indonesia yang di beberapa waktu juga lebih banyak tampil seperti demikian, karena budaya bermain di kompetisi klub terbawa ke timnas.
Pelatih harus upgrade diri
Dari laga tersebut juga nampak, bahwa cara bermain dengan strategi yang diterapkan itu, adalah hasil dari apa yang selama ini ditorehkan oleh si pelatih kepada para pemain.
Seharusnya, sepak bola kasta tertinggi, sudah bermain dengan gaya sepak bola modern. Gaya tersebut tercermin dari gelaran Piala Eropa 2020, Copa America 2021, Piala Emas 2021, dan Olimpiade Tokyo 2020.