Tak kalah seru, kini juga menjamur baliho-baliho di seantero negeri yang berisi gambar/foto politisi yang motif dan  skenario  manipulasinya pun sangat mudah terbaca. Tapi, mereka (partai politik dan politisinya) lupa di mana menaruh telinga, mata, dan hatinya, hingga membutakan diri dari situasi dan kondisi rakyat yang sedang menderita. Penderitaannya juga dibikin oleh partai politik dan politisi mereka.
Sifat dasar dan pengaruh
Sungguh melihat fenomena aksi tebar pesona yang semakin menjamur di negeri ini, yang motif tujuannya juga dapat ditebak, cara manipulasinya juga mudah dibaca, ternyata para aktor dan aktris tebar pesona ini seperti merasa bahwa hidup dan kehidupan hanya milik mereka. Seperti hidup di dunia untuk selamanya.
Mereka dibutakan mata dan hatinya karena mungkin sepanjang hidup yang dilaluinya tak pernah berpikir bahwa saat nanti mati menghadapNya, tak ada satu pun hasil yang dibawa dari tebar pesona.
Sejatinya, memang ada orang-orang yang terlahir sudah memiliki sifat dasar sebagai penebar pesona. Orang-orang yang terlahir sudah memiliki sifat dasar sebagai pemilik tebar pesona, bila gagal dalam proses pendidikan di kehidupannya, maka semakin berumur, dia akan semakin ahli dalam membikin motif dan teknik manipulasi dalam tebar pesonanya.
Namun, banyak pula orang yang tak terlahir dengan sifat tebar pesona, namun  akan berbalik tumbuh menjadi si tebar pesona, karena pengaruh di kehidupan keluarga, masyarakat, pendidikan, tempat kerja, kelompoknya, golongannya dll.
Semoga, saya akan selalu terhindar menjadi ahli tebar pesona. Semoga para pelaku tebar pesona yang bawaan dari lahir maupun akibat pengaruh dari kehidupan, mawas diri dan malu diri. Sebab tebar pesona, berkonotasi negatif, jelas perbuatan yang mudarat.
Untuk itu, wahai orang-orang yang cerdas otak dan emosi, jangan gunakan media massa atau online, serta medsos untuk tebar pesona.
Semoga, pemimpin negeri juga setop jangan mengulang-ulang bikin tebar pesona di tengah pandemi. Coba, yang melakukan tebar pesona orang lain dan bikin kerumunan, apa tidak ditangkap?
Untuk partai politik dan politisinya, malu lah pada diri sendiri. Setop tebar pesona pakai baliho! Rakyat tak akan simpati, terlebih sudah terukur kualitas mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H