Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat dan Praktisi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mengalirdiakunketiga05092020

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Memahami Fungsi Warna Pesawat dan Warna Perasaan Rakyat

5 Agustus 2021   00:50 Diperbarui: 5 Agustus 2021   01:03 891
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagaimana kondisi rakyat Indonesia saat ini? Momentumnya juga sangat tidak pas. Meski biaya pengecatan pesawat kepresidenan tidak diambil dari anggaran penanganan Covid-19 karena Kementerian Sekretariat Negara telah mengalokasikan ratusan miliar rupiah untuk penanganan Covid-19.  

Maka staf ahli ini pun ngeyel bahwa mau Rp1 miliar, Rp2 miliar, untuk perawatan penerbangan VVIP presiden tidak masalah, tidak mengganggu anggaran covid karena refocusing anggaran sudah dilakukan 2-3 kali. Luar biasa. Di mana, ya? Mata hatinya?

Sepertinya dia juga belum tahu fungsi warna badan pesawat yang diungkap John Hansman, ya? 

Lucunya, ada pihak mengaku bingung perihal pengecatan pesawat kepresidenan dipersoalkan sejumlah pihak dan  menegaskan tak ada niat politis dari Presiden Joko Widodo dalam mengecat pesawat kepresidenan.

Parahnya lagi, ada yang bicara bahwa tidak ada seseorang yang memiliki hak paten terhadap warna pesawat Presiden. Lalu bilang, memang warna biru punya partai ini, partai itu? 

Hijau punya partai ini? Kok soal warna pesawat presiden dibawa ke masalah politik? Sepertinya pihak ini juga belum tahu, ya? Soal fungsi warna pesawat?

Sudah begitu, hal yang sangat sensitif adalah bukan karena kebetulan menjelang HUT RI ke-76 dan Bendera RI berwarna Merah Putih, tetapi warna baru pesawat Presiden dengan warna Merah juga jadi ada tendensi karena Presiden memang dari partai dengan simbol dominan berwarna merah.

Jadi, hemat saya, seperti kata John Hansman yang menggarisbawahi bila cat dengan warna-warna terang seperti merah akan lebih terlihat saat teroksidasi. Akibatnya, warna merah dalam waktu sebentar berubah menjadi merah muda seperti luntur dan tidak menarik lagi. 

Buntutnya lagi, biaya perawatan dan pengecatan ulang pesawat menjadi lebih mahal. 

Pasalnya, puluhan galon dibutuhkan untuk mengecat satu badan pesawat, jika pesawat perlu perawatan lebih sering, tentu biayanya juga lebih besar. Tentu, pengecatan pesawat Presiden dengan warna merah telah mengabaikan apa yang disampaikan oleh pakar Aeronautics dan Astronautics.

Sudah begitu, bila staf ahli Presiden yang asal bicara dan bertanya masalahnya di mana? Sebagai rakyat biasa, saya kasih jawabnya dua saja:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun