Namun, bila dalam tulisan-tulisan saya ada hal yang jauh dari kebenaran dan kebaikan, bagi teman dan sahabat tercinta, tolong abaikan pesan dan hal yang tidak benar dan tidak baik.
Kedua, pesan dan nasihat yang dijadikan teladan oleh Khatib, kebetulan CR7 dengan segala kebenaran dan kebaikan berdasarkan fakta-fakta dan data. Bisa jadi, ada publik atau masyarakat yang tidak menjadikan CR7 sebagai idola baik secara pribadi dan hal lainnya, untuk itu bagi yang tidak mengidolakan dan tidak suka atau bahkan benci kepada CR7, maka jangan lihat CR7nya, lihatlah saja jejak teladan dan kebaikannya.
Ketiga, pesan dan nasihat tentang keteladan CR7, kebetulan juga disampaikan oleh Khatib dalam mimbar Jumat. Maka, mungkin saja ada pihak yang tak berkenan, merasa tersindir, dan lain sebagainya, maka janganlah lihat sosok Khatibnya, lihatlah apa isi pesan dan amanah khutbahnya.
Dengan demikian, minimal kita sudah menjadi bagian orang-orang yang pandai bersyukur dan pandai berterima kasih, sebab sudah diberikan pengingatan untuk charger, pengisi daya untuk hati dan pikiran kita agar terus dapat menjaga dan merawat sifat, sikap, dan karakter dalam diri kita untuk menjadi manusia yang tahu bersyukur dan tahu berterima kasih.
Keteladanan CR7
Masyarakat Indonesia, tentu banyak yang tak asing dengan CR7, pasalnya, dia pernah berkunjung ke Aceh untuk memberikan dukungan dana dan moral kepada masyarakat Aceh yang terkena musibah tsunami saat itu? Bahkan, Â di Aceh dia dipertemukan dengan Martunis bocah berusia 8 tahun yang selamat dari gelombang tsunami setelah bertahan di atas pohon selama 21 hari.
Kebetulan saat itu, Martunis memakai kostum timnas Portugal dengan nama Diego Costa. Hal ini pun menarik CR7 untuk mengangkat Martunis menjadi anak angkatnya.
Dalam khutbah, Khatib juga menyampaikan hal yang saya yakin sudah banyak diketahui oleh publik sepak bola dunia menyoal karakter CR7 seperti tidak merokok dan tidak minum minuman beralkohol.
Mengapa CR7 tak merokok dan tak minum minuman beralkohol? Ronaldo memiliki pengalaman menyakitkan. Ayahnya, Jose Diniz Aveiro, meninggal karena efek keranjingan mengonsumsi minuman beralkohol. Atas kepergian ayahnya karena alkohol, Ronaldo pun bersumpah tak akan meneguk alkohol dan juga tak akan merokok selama hidupnya. Atas sumpahnya tersebut, CR7 pun menjadi semakin kuat dan cepat karena menginvestasikan waktunya dan energinya untuk berlatih.
CR7 juga tak ikut-ikutan merajah tubuhnya dengan tato. Hal simpatik ini juga dilandasi oleh alasan demi bisa terus mendonorkan darahnya kepada yang membutuhkan. Karena bila  bertato akan memengaruhi kebiasaannya dalam menyumbangkan darah, dan juga mencegah terhadap kontaminasi silang dan penyakit seperti hepatitis dll.
"Saya tidak punya tato karena sering mendonorkan darah," kata Ronaldo kepada Diretta News.