Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat dan Praktisi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mengalirdiakunketiga05092020

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Hati-Hati, Memasang Status di Medsos, Dapat Membongkar Kebohongan Orang Lain Tanpa Disengaja

5 Juni 2021   21:29 Diperbarui: 5 Juni 2021   21:41 649
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selain dampak positif, juga menganga dampak negatifnya. Di antaranya ada cyberbullying, penyebaran berita hoax, ujaran kebencian dan konten negatif yang cukup meresahkan.

Dampaknya menimbulkan perkara yang tidak sepele. Bikin kisruh, permusuhan, memecah belah persatuan dan sangat rentan merusak mental dan psikologis khususnya generasi muda, generasi produktif.

Nah, dengan hadirnya kemudahan komunikasi di era digital dan dunia maya, terkait dengan budaya izin tak hadir dalam acara, kegiatan, sekolah, kuliah, kerja, dan lainnya dengan alasan bohong, maka semua orang harusnya sadar atas kondisi itu.

Bila sebelum era digital hadir, orang izin dengan alasan bohong, terkuaknya ada yang dalam tempo cepat, ada yang dalam waktu lama.

Tetapi di era digital sekarang, izin dengan alasan bohong bisa langsung terkuak dalam waktu yang bersamaan. Yang izin dengan alasan bohong, semisal izin tidak hadir latihan atau tanding uji coba atau tanding kompetisi sepak bola kepada pimpinan klub atau pelatih, dengan alasan ini dan itu, padahal ikut tim atau klub lain bertanding. Saat di tim itulah ada acara foto tim sebelum tanding. Dan, foto ini langsung dijadikan status dalam wa para orang tua di tim atau klub tersebut. Padahal orang tua ini terkoneksi dengan orang-orang di klub asalnya.

Yang izin bohong, bisa jadi tidak sadar, bahwa kebohongannya sudah terkuak dan sudah diketahui oleh klubnya. Fatal, bukan?

Kira-kira, ada berapa ribu macam kebohongan semacam itu, dan yang bohong tidak sadar kebohonganya terbongkar karena dunia maya, dunia medsos?

Bagi saya, dalam kegiatan yang saya geluti dalam kegiatan sosial nonfornal di masyarakat, biasanya orang-orang yang bohong dan membuat izin dengan alasan bohong, tindakan mendidiknya adalah dengan memberikan peringatan langsung. Bila suatu saat ketahuan izin bohong lagi, maka pendidikan terbaiknya adalah setop mereka ikut dalam kegiatan kita.

Dalam lingkup formal, sekolah, kuliah, tempat kerja, maka sanksinya sudah ada ketentuan yang mengatur.

Untuk itu, kepada siapa pun, hati-hati izin dengan alasan bohong. Dunia maya dan status orang lain dalam bentuk foto, gambar, video, tulisan dll di medsos, adalah mata-mata terbaik bagi siapa yang dibohongi, oleh yang izin bohong, lho. Sebab, membongkar kebohongan seseorang yang mustahil dapat dicegah oleh si pelaku bohong.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun