Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat dan Praktisi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mengalirdiakunketiga05092020

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Hati-Hati, Memasang Status di Medsos, Dapat Membongkar Kebohongan Orang Lain Tanpa Disengaja

5 Juni 2021   21:29 Diperbarui: 5 Juni 2021   21:41 649
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Supartono JW


Status di medsos bisa bikin kita dan orang lain lega dan bahagia, tapi bisa jadi petaka tanpa kita duga. (Supartono JW.05062021)

Masalah izin dengan alasan bohong, sepertinya jarang yang mengangkat kisahnya. Tapi, perilaku izin dengan alasan bohong justru mendarah daging di negeri ini di seluruh lapisan masyarakat, sebagai kader sikap-sikap korup yang justru terus subur di berbagai sendi kehidupan.Untuk itu, dalam kesempatan ini, coba saya angkat kisah dari pengalaman nyata  dalam perjalanan hidup yang saya lalui.

Mengelola kegiatan sosial nonformal, nonprofit dalam bentuk apa pun, seperti kegiatan kesenian, olah raga dan lainnya, yang melibatkan anggota di dalamnya, terdiri ada orang tua dan anak-anaknya, bukanlah pekerjaan mudah, meski pun kita sudah berusaha ikhlas meluangkan waktu, tenaga, pikiran, hingga uang.

Izin dengan alasan bohong, lazim

Selama puluhan tahun saya menggeluti bidang kegiatan sosial ini, meski wadah yang saya buka dan sediakan demi menampung anak-anak dari berbagai tingkatan kelompok sosial dengan berbagai kemudahan, hal yang paling membuat saya mengelus dada adalah saat dibohongi oleh orang tua, anak-anak dan orang dekat yang sudah saya percaya.

Kebohongan yang sangat sering terjadi adalah, tidak dapat hadir dalam kegiatan sesuai jadwal. Padahal kegiatan tersebut sudah terprogram, ada kesepakatan, bahkan hingga tertulis Surat Pernyataan di atas matere.

Namun, dengan berbagai dalih, kolaborasi bohong antara orang tua, anak-anak dan pihak yang sudah saya percaya, dengan alasan izin yang dikiranya meyakinkan, ternyata tetap saja akan terbongkar kebohongannya dengan sendirinya.

Kebohongan-kebohogan izin dengan berbagai dalih yang dikiranya sangat meyakinkan, namun belakangan akan tetap terbongkar, juga terjadi di berbagai lini kehidupan lain. Di dunia pendidikan formal. Siswa, mahasiswa, guru, dosen, izin tidak masuk sekolah atau kuliah, bikin alasan bohong sakit atau ada acara ini atau itu dll.

Di dunia kerja, para karyawan dari pekerja bawahan, pekerja menengah, hingga atasan, juga sangat fasih melakukan drama kebohongan izin tidak masuk kerja atau kantor dll.

Sehingga saya merasakan kebohongan izin tidak hadir ke kegiatan, ke acara, ke sekolah, ke kuliah, ke kantor, ke pekerjaan dll, menjadi tradisi dan budaya negatif di tengah masyarakat kita, mulai dari rakyat jelata hingga para elite dan pemimpin bangsa.

 Sebelum dan sesudah era digital

Dulu, puluhan tahun yang lalu, saat media komunikasi belum secanggih sekarang, siapa pun yang melakukan izin bohong, belakangan akan terkuak kebohongannya. Sudah takdir dari Sang Pencipta, bahwa sepandai-pandai menutup bangkai, pasti akan tercium dengan sendirinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun