Negeri ini milik siapa? Apakah rakyat masih menjadi pemiliknya? Kabarnya Indonesia sudah digadaikan. Siapa yang menggadaikan? Siapa yang menikmati hasil gadainya? Kepada siapa Indonesia digadaikan? Berapa lama? Siapa yang akan menebus Indonesia dari gadai?Negeri ini milik siapa? Mengapa rakyat tetap miskin? Mengapa rakyat tetap banyak yang masih belum berpendidikan dan tak pintar? Apakah agar mudah disetir, di arahkan, dikendalikan, mudah ditakuti? Mudah dibodohi? Mudah dikelompokkan dan dikotak-kotak?
Indonesia milik siapa? Ke mana kekayaan alam dan segala isinya sekarang? Siapa yang mengelola dan menikmati? Siapa yang terus menghisap kekayaannya? Sementara rakyat terus menjadi buruh di negeri sendiri? Ditarik upeti, tapi siapa yang menikmati?
Indonesia milik siapa? Mengapa yang bukan ahlinya kini bertebaran duduk dapat jatah jabatan? Apa Indonesia milik yang kini sedang berkuasa dan menguasa? Apa yang sedang berkuasa dan menguasa memang sudah diamanati nenek moyang untuk bagi-bagi warisan khusus buat mereka? Bukan buat rakyat?
Ingat, Indonesia adalah negara yang lahir dari berbagai suku bangsa, bahasa, dan agama paling majemuk di dunia. Yang pada dasarnya Indonesia diciptakan bukan atas dasar kesamaan. Indonesia tercipta, berdiri karena adanya perbedaan!
Lalu, siapa yang menjadikan Indonesia yang berbeda menjadi bersatu? Dia adalah penjajahan. Penjajahan zaman kolonialisme!
Seluruh rakyat yang berbeda-beda, bersatu padu dengan rela mengorbankan darah dan nyawa, demi lepas dari belenggu penjajahan. Ternyata upaya bersatu melawan penjajahan kolonialisme berhasil. Indonesia lepas dari penjajahan kolonialisme. Indonesia MERDEKA!
Penjajah yang tak malu
Apakah jelang usia Indonesia ke-76 tahun setelah penjajah enyah dari bumi pertiwi, rakyat benar-benar sudah merdeka?
Apakah setelah penjajahan kolonialisme hengkang dari bumi pertiwi, Indonesia sudah lepas dari penjajahan?
Ternyata, Indonesia kini, kabarnya semakin dicengkeram kuat oleh PENJAJAH baru yang para sutradaranya dari partai politik bekerjasama dengan para cukong yang membiayai, lalu para aktornya para elite partai yang tergabung dalam oligarki dan membentuk dinasti politik.
Selanjutnya, mereka juga menghidupi dan menggaransi hidup para pendukung dan relawannya, karena menganggap Indonesia milik nenek moyangnya. Luar biasa!
Jadi, Indonesia kini milik siapa? Apa betul milik mereka? Milik nenek moyang mereka? Dan, tanpa ada rasa malu, bagi-bagi warisan kepada koleganya, pendukungnya, relawannya, tanpa ada rasa? Atau memang sudah mati rasa. Mati hati?
Ingat, Indonesia lahir dari perbedaan. Bersatu karena penjajahan, hingga kemerdekaan dapat direbut kembali karena rakyat yang berbeda bersatu.
Apakah rakyat yang masih berbeda, akan kembali bersatu demi melawan penjajah baru? Atau penjajah baru akan menyadari kesalahannya dan melepaskan diri dari tindakannya menjajah?
Tapi, sepertinya penjajah baru mustahil akan sadar atas perbuatannya, sebab malah semakin nampak lupa daratan. Bahkan arogan! Di dalam gerbongnya saja, terus mengancam para petugasnya yang melawan! Dan, kira-kira, rakyat oleh mereka dianggap siapa? Dianggap mesin suara untuk terus mendapatkan tiket menjajahnya?
Sayang, rakyat yang berbeda-beda, karena kemiskinan dan kebodohan, yang memang sengaja dicipta, jadi mudah untuk dijadikan kendaraan mereka mempertahankan penjajahan.
Indonesia milik siapa? Sampai kapan? Apakah perbedaan yang sekarang ada, akan kembali menyatukan? Atau membikin Indonesia tambah rawan?
Bila ingat kisah zaman penjajahan kolonialisme, betapa indahnya perbedaan yang bersatu, hasilkan kekuatan dahsyat, penjajah dilawan, Indonesia merdeka!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H