Satu di antara masalahnya adalah, STy ternyata tidak memasang komposisi pemain yang sesuai dan ekspetasi dan harapan publik. STy pun sepertinya juga tetap cuek bebek atas kerinduan publik sepak bola nasional yang ingin timnas itu menang meski sekadar laga uji coba.
STy yang sepertinya juga sudah tahu bahwa para pelatih pendahulunya di timnas Indonesia, selalu membikin kecewa publik karena alasan yang klasik, tetap tak bergeming.
Setiap pelatih memiliki motto, kalah dalam uji coba wajar, karena memang masih coba-coba. Tapi, faktanya, saat pertandingan sebenarnya, yang bukan coba-coba, timnas tetap kalah juga.
Bila lawan Afghanistan  pada 25 Mei 2021 timnas asuhan STy kalah 2-3 karena masih coba-coba, apa STy juga akan coba-coba lagi saat uji coba meladeni Oman pada 29 Mei 2021?
Bila ternyata STy sudah tak coba-coba saat bentrok dengan Oman, tapi tetap kalah juga, kira-kira STy mau bilang apa? Lalu, dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2022 saat menghadapi Thailand (3/6/2021), Vietnam (7/6/2021), dan Uni Emirat Arab (11/6/2021), timnas juga tetap kalah, apa kata-kata STy berikutnya?
Menghargai publik, timnas menang
Atas persoalan klasik tersebut, apa pun alasannya, siapa pun pelatih yang ditunjuk membesut timnas, wajib memiliki simpati dan empati terhadap publik sepak bola nasional.
Harus menghargai perasaan publik sepak bola nasional sebagai pendukung utama timnas, sebab selama ini publik terus dibikin kecewa oleh prestasi timnas, terutama oleh sikap para pelatihnya.
Pelatih timnas pendatang itu (asing), tentu tak akan lebih paham dari publik sepak bola nasional yang sudah menjadi saksi dari perjalanan karier setiap pemain.
Sehingga, saat pelatih memilih pemain tak sesuai ekspetasi publik saja, di situlah awal publik dikecewakan. Berikutnya, saat pemain yang tak ada dalam pilihan dan kacamata publik dipasang dalam laga uji coba hingga laga sebenarnya, dan membikin timnas kalah, disitulah kedua kalinya publik kecewa.
Dan, faktanya, hal ini sudah berulang kali terjadi di Indonesia, padahal publik sepak bola Indonesia adalah salah satu negara dengan pecinta sepak bola terbesar di dunia, sebelum STy dipercaya mengampu timnas.