Namun, yang menjadi kendala, selama ini warga masyarakat di tingkat RT dan RW justru terlihat lebih banyak yang abai terhadap protokol kesehatan. Bahkan di lingkungan RT dan RW, para warga lebih sering tak memakai masker dan tak menjaga jarak.
Bila pelaksanaan PPKM Mikro pelaksanaan dan pengawasannya hanya diberikan kepada para kepala desa, rasanya akan berat untuk menjadikan masyarakat disiplin dan tertib menjalankan protokol kesehatan dengan ketat. Sikap permisif aparat dan petugas yang selama ini terjadi, nampaknya akan tetap ditemukan.Â
Sehingga jalannya PPKM Mikro mulai 9 hingga 22 Februari 2021, akan tetap seperti melukis di atas pasir pinggir pantai dan hanya sekadar menghabiskan atau memboroskan anggaran APBD. Semoga rasa pesimis ini tak terwujud. Yang terjadi menjadi optimis PPKM Mikro berhasil karena para petugas dan aparat bertindak tegas, disiplin, dan konsisten kepada setiap warga yang melanggar. Tidak pilih-pilih tebu. Aamiin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H