Rakyat jelata sangat paham dan tahu bahwa apa yang dilakukan pemimpin jauh dari memerhatikan perasaan dan moral, karena mereka semua bertindak dan bekerja tidak lagi dengan hati, tapi berlandaskan ambisi karena sudah terlebih dahulu hutang modal dan kepentingan.
Terpenting bagi mereka, sepertinya bagaimana membuat dirinya dan partainya tetap sejahtera, mampu mengembalikan modal dan hutang budi kepada taipan dan cukong, bukan bekerja dan amanah untuk rakyat.
Rasanya, sepanjang 2020, rakyat Indonesia benar-benar tak dapat lepas dari cengkeraman tiran. Ibaratnya sudah jatuh, ditimpa tangga lagi. Di tengah corona, uang rakyat pun jadi bancakan.
Mungkinkah, tiran itu masih akan mencengkeram di 2021, setelah berbagai peristiwa suara rakyat tak didengar di 2020? Akankah luka hati nurani rakyat akan sembuh, karena diobati dan dirawat, lalu disayang? Apakah harapan ini, sekadar utopia? Rasanya ...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H