Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat dan Praktisi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mengalirdiakunketiga05092020

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Ayo Matabadiru!

31 Desember 2020   00:24 Diperbarui: 31 Desember 2020   00:43 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Satu hari jelang perayaan tahun baru 2021, ternyata kasus Covid-19 tetap tak terkendali. Kini, selain akibat kerumunan, trend klaster keluarga juga meningkat pesat. Bahkan jumlah kasus Covid-19 di Tanah Air kini sudah mencapai 735.124 kasus hingga Rabu (30/12/2020), sebabada penambahan 8.002 kasus positif Covid-19 dalam 24 jam terakhir berdasarkan data dari Satuan Tugas Penanganan Covid-19.

Lebih dari itu, jumlah penambahan kasus baru terjadi di 33 provinsi dan menunjukkan bahwa corona benar-benar sudah merajai Indonesia yang terdiri dari 34 provinsi. Namun, penambahan tertinggi DKI Jakarta masih menjadi pemenangnya, yaitu sebanyak 2.053, disusul Jawa Barat sebanyak 1.233 kasus. Lalu, Jawa Tengah dengan 951 kasus, Jawa Timur dengan 896 kasus, dan Sulawesi Selatan dengan 538 kasus. Itulah klasemen 5 besar kasus corona di nusantara.

Melihat fakta dan situasi ini, apakah masyarakat akan tetap nekad merayakan tahun baru dengan cara-cara normal? Pasalnya dalam setiap tradisi malam tahun baru, masyarakat justru budaya "ngumpul" baik dalam komunitas keluarga, RT, RW dan komunitas lainnya hingga nongkrong di cafe dan sebagainya.

Untuk itu, mengingat trend klaster keluarga yang meningkat pesat, maka setiap orang tua justru menjadi kontrol utama bagi dirinya dan putra-putrinya, agar malam tahun baru tidak jadi petaka anak dan orang tua dalam sebuah keluarga gara-gara salah satu anggota keluarganya membawa pulang virus corona dari acara perayaan tahun baru di luar rumah.

Bila orang tua tak dapat mengontrol putra putrinya dan melarang agar tidak ke luar rumah, maka dapat di tebak, setelah malam tahun baru, jumlah klaster keluarga yang positif corona akan tumbuh subur.

Orang tua harus dapat mencegah dirinya dan putra-putrinya agar di malam pergantian tahun tetap diam di rumah. Sebab, dalam kondisi sangat darurat ini, virus corona tak pilih-pilih mangsa, banyak cara yang aman dan seru dengan tetap menjunjung protokol kesehatan untuk merayakan malam tahun baru.

Semisal, membuat acara virtual yang kini sudah membudaya sejak corona hadir. Dengan acara virtual menjadi cara yang mudah agar keluarga tetap dapat terhubung dengan orang lain tanpa waktu dan biaya perjalanan atau melakukan video call dengan keluarga, kerabat, teman, dan sahabat.

Selain itu, malam tahun baru juga dapat dirayakan di rumah dengan berbagai acara keluarga. Semisal memasak, bakar-bakar dll.

Berikutnya, sambil menunggu pergantian tahun juga dapat melakukan permainan virtual bersama keluarga, kerabat, teman, sahabat dll.

Selain itu, masih banyak kegiatan menarik yang dirancang oleh setiap keluarga agar malam tahun baru tetap Malam Tahun Baru di Rumah (Matabadiru), maka klaster keluarga tidak akan meningkat selepas malam tahun baru. Ayo, para orang tua tahan diri dab tahan putra-putri Anda agar Matabadiru!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun