Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat dan Praktisi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mengalirdiakunketiga05092020

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Menyoal AFC Grassroot Charter, Siapa yang Mampu Mengampu Bidang ini di PSSI?

22 Desember 2020   10:20 Diperbarui: 22 Desember 2020   10:35 477
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: arunfoot.com

Diterimanya AIFF karena telah membangun struktur pengembangan akar rumput yang komprehensif, mencakup berbagai bidang termasuk kompetisi, futsal, pengembangan pemuda, pendidikan pelatih, dan permainan yang adil. Tujuannya meningkatkan minat dalam sepak bola secara eksponensial, dengan menyelenggarakan berbagai kegiatan akar rumput mulai dari liga U-6 hingga U-12, liga U-13 hingga U-18, kejuaraan dan kegiatan Wanita, Hari Sepak Bola Akar Rumput AFC, dan festival akar rumput. 

Selain itu, telah ditekankan dalam cetak biru akar rumput AIFF. Lebih dari 1.700 pelatih telah menghadiri kursus instruktur dan pemimpin akar rumput dalam tiga tahun terakhir dan AIFF telah melakukan 38 kursus lisensi pembinaan 'C' dan 206 'D' sejak 2018.

Semoga atas diterimanya Indonesia dalam AFC Grassroot Charter, maka sepak bola akar rumput Indonesia benar-benar bangun dari tidur hingga siginifikan menjadikan Timnasnya berprestasi.

Untuk itu, terkait hal ini, saya sangat berharap agar khusus untuk program grassroot, baik menyangkut teknis, keorganisasiannya, profesionalitasnya, benar-benar diampu oleh orang yang profesional di bidangnya, memiliki pengalaman sebagai praktisi, ahli di bidangnya, mengerti organisasi, paham kepemimpinan dan dunia pendidikan khususnya anak usia dini dan muda.

Siapa orang yang mengampu bidang ini di PSSI? Publik pun masih bertanya keberadaan dan kemampuannya.

Semoga Direktur Teknik PSSI dapat melihat hal ini secara obyektif dan segera membicarakan dengan pimpinan PSSI, sebab grassroot di sepak bola di Indonesia tidak tiba-tiba muncul di Kompetisi Elit Pro Academy (EPA). Ada yang lebih dulu mengorganisir dan membina sepak bola akar rumput namun selama ini "terbiarkan" dan diabaikan  Merekalah yang menanam, tanpa pamrih. Karenanya hentikan budaya yang tinggal memetik dengan diterimanya Indonesia dalam Piagam Akar Rumput AFC.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun