Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat dan Praktisi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mengalirdiakunketiga05092020

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Antara City of Intellect dan Amburadul

11 November 2020   22:13 Diperbarui: 11 November 2020   22:39 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Supartono JW

Sebelum menyebut Jakarta amburadul, Mega juga telah membuat pernyataan kontroversial menyoal milenial. Hingga kini pernyataan tersebut juga masih hangat menjadi pembicaraan milenial dan perwakilan milenial pun banyak yang sudah bicara di berbagai ruang publik membalas dan membalikkan keadaan.

Kembali menyoal Jakarta amburadul gara-gara tak dipilih oleh UNJ sebagai pemenang city of intellect karena prasastinya justru ada di Rawamangun, apakah UNJ harus memilih Jakarta sebagai juara meski tak masuk kriteria? Pastinya lagi, UNJ tentu juga tak amburadul, apalagi sebagai penyelenggara anugrah city of intellect perdana di Indonesia.

Artinya, karena sebagai penggagas dan penyelenggara anugrah city of intellect perdana di Indonesia, maka Jakarta yang diwakili oleh UNJ, sudah terlebih dahulu lebih intelek dari yang lain, karena justru dapat menilai kota-kota di Indonesia yang sudah masuk katogeri city of intellect.

Seharusnya, dengan anugerah ini, menjadi pemicu pemerintah agar seluruh kota di Indonesia dapat menuju city of intelect semua. Bukan jadi ajang pamer kota yang meraih predikat city of intelect karena dipimpin oleh kader partai tertentu.

Ingat, dianggap berhasilnya Semarang, Solo, dan Surabaya, apa hanya pekerjaan dari pemimpin daerah dari kader partai yang kini menjabat? Tentu tidak. Keberhasilan itu tidak semudah mebalik telapak tangan. Apa keberadaan Universitas di masing-masing kota tersebut yang menjadi salah satu kriteria city of intellect baru berdiri di masa pemimpin sekarang?

Bila Jakarta meraih kota dengan predikat transportasi terbaik, di bilang dari hasil kerja pemimpin sebelumnya, bukan pemimpin yang menjabat sekarang. Maka, amburadulnya Jakarta berarti juga hasil kerjanya pemimpin sebelumnya, bukan pemimpin sekarang. Mungkin?

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun