Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat dan Praktisi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mengalirdiakunketiga05092020

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Rasa Memiliki dan Belajar dari Pahlawan Anime

10 November 2020   09:03 Diperbarui: 10 November 2020   09:33 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Supartono JW

Hal ini mengingatkan pada setiap peringatan Hari Kemerdekaan RI 17 Agustus, rumah dan lingkungan pemukiman penduduk juga masih banyak yang sepi dari pengibaran Bendera Merah Putih.

Artinya, rasa memiliki masyarakat Indonesia atas berbagai peristiwa yang diperingati oleh bangsa ini, rasanya semakin ke sini, terus menipis. Siapa yang salah? Apa pemerintah atau rakyat itu sendiri? 

Semisal hari ini rumah dan lingkungan pemukiman penduduk tetap sepi pengibaran bendera, sebab dari pihak lingkungan RT/RW juga masih banyak yang tak mensosialisasikan bahkan tak mengingatkan tentang HP. 

Di tengah rasa memiliki rakyat semakin menurun, bahkan banyak pula masyarakat yang tak lagi peduli dengan peringatan HP dan peringatan hari-hari lainnya, pemerintah yang sejatinya memiliki aturan peringatan hari besar dan pengibaran bendera, juga tidak terus adem ayem dengan sikap masyarakat yang semakin tak peduli dan cuek.

Bagaimana rakyat mau ikut acara Hening Cipta Tanggal 10 November 2020 selama 60 detik dimulai pukul 08.15 (waktu setempat) secara serentak di seluruh Indonesia dengan tetap mengutamakan protokol kesehatan, bila rakyat juga banyak yang tidak tahu informasi ini.

Terlebih, masyarakat pun tentu tak akan menonton atau mengikuti Pidato Menteri Sosial menyambut Peringatan Hari Pahlawan Tahun 2020 tanggal 9 November 2020 di Metro TV pukul 10.30 WIB dan di TVRI pukul 19.00 WIB karena sudah tak merasa memiliki.

Termasuk pula, masyarakat tentu juga tak akan peduli dengan kegiatan penunjang seperti Lomba Kepahlawanan (23 Oktober s/d 6 November 2020), Webinar Kepahlawanan (9 November 2020 mulai pukul 09.00 WIB s/d 24.00 WIB), Bakti Sosial Kepahlawanan (10 November 2020), dan Semarak Hari Pahlawan (10 November 2020 mulai pukul 08.00 WIB s/d 19.00 WIB) yang semuanya telah disusun oleh pemerintah dan tentunya ada anggarannya.

Untuk itu, momentum HP ini, harus dijadikan refleksi dan evaluasi oleh Pemerintah menyoal sikap masyarakat dalam merayakan setiap hari-hari besar nasional, namun semakin tak peduli dan antipati.

Kepedulian dan rasa memiliki rakyat

Apakah masyarakat, sekarang masih peduli denga apa yang telah dilakukan para pahlawan "asli" yang merebut kemerdekaan, lalu semangat juang rela berkorban darah dan nyawanya dapat menginspirasi dan memotivasi masyarakat untuk meneruskan perjuangan mereka? Para pahlawan asli itu, lebih dari 75 tahun yang lalu berjuang dengan mengangkat senjata.

Tapi apa yang kini ditorehkan oleh para penerus pahlawan yang telah membikin Indonesia lepas dari penjajahan kolonialisme dan merdeka? Faktanya, berbagai permasalahan bangsa, justru masalah dan pemicu konfliknya justru dilahirkan oleh para pemimpin bangsa dan wakil rakyat yang seharusnya amanah, tapi malah terus berkubang dalam kepentingannya sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun