Membanggakan. Dalam sejarah sepak bola Asia, inilah kali perdana orang Indonesia bisa duduk dalam AFC Technical Committe Meeting. Dia adalah Indra Sjafri, Direktur Teknik PSSI yang kini juga didaulat duduk dalam AFC Technical Committe (2019 - 2023).
Atas catatan sejarah ini, dalam obrolan santai melalui whatsapp dengan saya, Senin malam (9/11/2020), Indra Sjafri menyebut bersyukur dan bangga, dapat duduk dalam AFC Technical Committe Meeting virtual yang berlangsung pada Senin (9/11/2020). Rapat ini dihadiri oleh seluruh anggota Komite Teknik AFC termasuk Ketua Komite Teknik AFC Kohzo Tashima, Direktur Teknik AFC, Andy Roxburg dan Sekjen AFC, Dato' Windsor John.
Indra menyebut menjadi lebih tahu dan dapat berperan dalam mengambil keputusan teknis AFC dengan membawa kepentingan Indonesia dan kepentingan semua negara Asia.Â
A1. Pergantian Musim Liga Champions AFC (Proposal dari Asosiasi Sepak Bola Jepang).
A2. Pertimbangan Ulang dari Pengakuan Pengalaman dan Kompetensi Saat ini (RECC).
A3. Regulasi dan Panduan yang direvisi untuk piagam AFC Grassroots dan Youth Scheme AFC Elite.
A4. Pembentukan Panel Pendidikan Pelatih AFC Baru, AFC Grassroots Panel dan AFC Youth Panel.
A5. Kursus Pelatihan Khusus AFC untuk Asosiasi Anggota 2021.
Atas keputusan tersebut, untuk kursus pelatih, Indra Sjafri menjelaskan bahwa AFC menekankan kepada anggotanya tidak boleh menurunkan standart sertifikat atau lisensi pelatih.Â
Karenanya, kualifikasi pelatih yang kompeten dibutuhkan untuk melindungi pemain, menjaga standart tim tetap tinggi, jadi dibutuhkan mereka yang memenuhi minimum syarat kualifikasi.
Menurut Indra, Direktur Teknik AFC, Andy Roxburg juga menekankan bahwa selain pelatih kepala dan asisten pelatih yang harus memiliki lisensi yang mumpuni, kompenen kepelatihan lainnya seperti pelatih kiper dan fisik juga wajib mumpuni.Â
Jadi, standar kualifikasi menjadi prioritas. Meski sekarang banyak komponen yang masih diisi oleh individu berpengalaman, namun, pengalaman saja tidak cukup. Tetap butuh lisensi yang sesuai standart AFC. Dan Ini, berlaku untuk pelatih lokal maupun asing.Â
Untuk itu, khusus bagi pelatih asing yang akan mengampu klub di Indonesia seperti Liga 1, wajib memiliki sertifikat atau lisensi yang diakui oleh AFC seperti diatur pada pasal 31 tentang Dokumen Pendaftaran Ofisial yang menyatakan bahwa pelatih kepala harus mempunyai lisensi AFC "A" Coaching, UEFA A License atau yang setara serta mendapatkan pengakuan dari AFC dengan dibuktikan dokumen RECC (Recognition of Experience and Current Competence).
Sekali lagi, sepak bola Indonesia harus bersyukur bahwa Indonesia memiliki wakil di AFC, sehingga selain PSSI akan cepat mengetahui keputusan teknis AFC, lewat Indra Sjafri, Indonesia juga dapat bersuara di AFC.
Sebab, kini Indra bersama 14 orang lainnya berada di posisi strategis AFC dan menjadi orang Indonesia pertama yang duduk sebagai anggota Komite Teknik AFC.Â
Semoga, dari hasil rapat ini, khususnya menyoal lisensi kepelatihan di Indonesia, mengingat pondasi sepak bola nasional adalah sepak bola akar rumput, maka PSSI melalui Asprov, Askab, dan Askot dapat menggenjot dan menambah kuantitas dan kualitas kursus kepelatihan di Indonesia untuk para pelatih sesuai kualifikasi dan standar sepak bola akar rumput hingga Liga 1.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H