Kemudian, di posisi 4 pemain belakang, rasanya memang masih kuartet terbaik yang harus turun terlebih dahulu, yaitu Bagas, Rizki, Baggot, dan Arhan.
Untuk posisi gelandang bisa saja langsung memasang Brylian dan David, lalu sayapnya Supri dan Witan. Kemudian di barisan penyerang tengah Irfan dan Jack Brown.
Namun, STy masih dapat mencoba pemain lain demi rotasi, dan STy pun kini menjadi semakin banyak pilihan pelapis di setiap posisi.
Bila dibarisan gelandang turun Brylian dan Beckam, maka daya gedor serangan memang akan lebih cepat dan tajam, berbeda ketika yang diturunkan David. Ketiga pemain ini sejatinya trio yang tak dapat dipisahkan andai STy menggunakan formasi 4-3-3.
Khusus untuk barisan penyerang, seharusnya STy bukan hanya memberikan kesempatan kepada Jack, tapi kepada striker yang ada dan tampil bersama pemain utama. Tentu akan berbeda, dibanding terus memaksakan Braif dan Saddam, yang sudah jelas terukur skill dan kemampuannya.
Lebih dari itu, sejatinya TC Timnas U-19 bisa saja masuk dalam museum rekor, karena inilah salah satu TC Timnas terpanjang, yang juga diakui oleh STy. Jadi, STy dan Timnas U-19 memang wajib membayar kepercayaan publik sepak bola nasional karena telah menikmati TC yang lebih dari sekadar TC.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H