Sebagai negara berperingkat 66 FIFA, dipecundangi Timnas U-19 Indonesia dengan skor telak 1-4, tentu bukanlah hal yang diduga oleh Timnas Makedonia Utara U-19.Â
Terlebih, meski Negara Balkan ini dipersiapkan dalam tempo singkat seperti 2 Negara Balkan lainnya Bulgaria dan Bosnia-Herzegovina, namun sepak bola mereka kelas Eropa, kelas dunia.Karenanya, kekalahan telak dari pasukan Shin Tae-yong (STy) benar-benar telah menciderai harga diri mereka sebagai negara  Eropa yang peringkatnya jauh dan berjarak 107, karena Indonesia ada di peringkat 173 FIFA.
Mengapa Pasukan STy bisa menggasak Makedonia Utara 4-1? Sesuai data dan statistik laga, Makedonia yang dipersiapkan dalam waktu 1-2 hari dan mereka pun sudah lama tak merumput sejak uji coba terakhir versus Goergia pada Februari 2020, memang cukup tersentak meladeni pasukan Garuda Muda yang tampil solid dan garang.
Terlebih, nasib apes dialami oleh Makedonia Utara U-19, karena mereka harus meladeni Witan dkk karena di barisan pertahanan Indonesia hadir tembok kokoh, Elkan Baggott, dan dibarisan depan turun penyerang bertenaga dan haus gol, Jack Brown. Berbeda dengan saat Bulgaria dan Bosnia menghadapi Indonesia yang belum hadir Baggot dan Jack.
Untuk itu, pada duel ulang di Stadion NK Junak Sinj, Split, Rabu, 14 Oktober 2020, Makedonia Utara U-19 tentu akan tidak lagi mengulangi kesalahan. Terlebih harga diri sebagai tim Eropa, tentu mereka akan mencoba membalikkan keadaan demi membalas kekalahan 1-4.
Memang, Makedonia Utara tidak dipersiapkan seperti Timnas U-19 yang bahkan sudah TC sejak Januari di Thailand. Bahkan sebelum menghadapi Makedonia, Witan cs sudah beruji coba 14 kali. Dan, pada uji coba ke-15 atau ke-9 selama di Kroasia berhasil menggilas 4-1.
Karenannya, laga ke-16 Timnas U-19 memang patut ditunggu, apakah Garuda Muda akan kembali dapat melibas Makedonia atau tidak, tergantung dari niat STy mau cari menang atau tidak. Kalau STy kembali mau cari menang, maka komposisi tim terbaiklah yang akan diturunkan sejak menit awal. Atau tetap ada rotasi dan memberikan kesempatan pemain yang kurang banyak waktu merumput dan tetap menurunkan pemain utama yang bertenaga dan memiliki skill mumpuni, bukan asal berpikir kepada pemain yang berpostur tinggi saja.
Pengalaman meladeni Qatar U-19 2 kali, dengan laga pertama menang dan laga kedua imbang, tentu akan menjadi catatan dan pelajaran.
Namun, dari berbagai fakta dan data, serta melihat jam terbang uji coba Timnas U-19 yang sudah 15 kali, maka siapa pun pemain yang diberikan kepercayaan merumput oleh STy, tentu akan menunjukkan kemampuan terbaiknya.
Dengan demikian, dibanding persiapan Makedonia Utara U-19 yang singkat dan minim jam terbang uji coba, maka saya tetap yakin, anak-anak muda harapan bangsa Indonesia bila tampil simpel, tak egois, spartan, bertenaga, Â serta semakin cerdas intelegensi dan personaliti, maka akan kembali dapat melibas Makedonia Utara U-19 kedua kalinya.
Dalam laga ke-16, meski yang dihadapi Timnas Makedonia Utara U-19, saya melihat, untuk posisi penjaga gawang, STy bisa saja memberikan kesempatan turun kepada penjaga gawang lain. Sebab, 2 penjaga gawang lain juga tak tampil jelek saat diberi kepercayaan merumput.