Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat dan Praktisi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mengalirdiakunketiga05092020

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Menyoal Intelegensi dan Personaliti di Timnas U-19, Rizki Ridho Bisa Jadi Model

9 Oktober 2020   15:26 Diperbarui: 9 Oktober 2020   16:19 951
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Persoalan mendasar ini, jelas merupakan bawaan asli karakter pemain dalam hal intelegensi dan personaliti. Artinya, pemain yang cerdas, tentu akan lebih tahu diri, mengukur diri, dan lebih mengutamakan permainan tim, bukan permainan individu yang ujungnya malah merepotkan teman, merepotkan tim, dan membikin dirinya mudah diciderai lawan.

Saat saya tanya ke penonton lain yang sama-sama mengikuti setiap laga uji coba Timnas U-19 di Kroasia dengan pertanyaan, siapa pemain Timnas U-19 yang sampai saat ini memiliki nilai integensi dan personaliti paling baik atau paling tinggi? Jawab mereka kompak. Dia adalah Rizki Ridho dan memberikan nilai intelegensi 80, personaliti juga 80.

Setiap menerima bola, menguasai bola, memberikan umpan, semua terlihat rapi dan terukur. Simple dan tak pernah lama menahan bola dan tidak merepotkan teman dan tim.

Bagaimana dengan yang lain? Semisal Witan. Witan jelas bukan Neymar yang sangat mumpuni dalam teknik dan fisik, namun baik Witan atau Neymar hampir mirip, suka berlama-lama menguasai bola dan sering jadi incaran lawan untuk menciderainya.

Lihat pula dalam laga ke-8/14 Mochammad Supriadi dan Bagas Kaffa saja jadi korban, karena Supri dan Bagas pun memang terbudaya menguasai bola terlalu lama. Meski dalam laga semalam sedang tak berlama-lama dengan bola, namun tim Eropa sekelas NK Dugopolje tentu sudah terbiasa bermain keras untuk level sepak bola dunia. 

Jadi, minimal para pemain Timnas U-19 dapat belajar dari Rizki Ridho yang selalu berupaya bermain cerdas intelegensi dan personaliti. Bukti Rizki Ridho cerdas intelegensi dan personaliti adalah, setiap menguasai bola atau berhasil merebut bola dari lawan, maka Rizki sepersekian detik tahu bola harus di arahkan atau diumpan ke siapa. Tak menyulitkan diri sendiri, tak menyulitkan teman, tak menyulitkan tim. Itulah gambaran sederhana dari sikap cerdas intelegensi dan personaliti karena tak pernah egois.

Lihat juga saat, Rizki cukup percaya diri memcoba mengambil tendangan pinalti, namun diganti oleh Brylian karena instruksi dari STy, Rizki tetap menerima dan tak nampak kecewa.

Saat Rizki kemudian diberikan kepercayaan mengambil tendangan pinalti berkutnya, karena terlalu rilek dan percaya diri, Rizki pun gagal. Namun, setelahnya, Rizki tetap dapat terus mengontrol permainan dan memimpin rekannya hingga usai laga dan tetap dapat menghindarkan Timnas U-19 dari kebobolan.

Yang pasti dalam sepak bola level dunia, tidak ada pemain main "gocak-gacek" sendiri seperti yang masih nampak di Timnas U-19. Itulah kelemahan dalam aspek Intelegensi dan Personaliti. Parahnya lagi, bila seorang pemain semakin menunjukkan kelemahannya dalam hal intelegensi dan personaliti, tak cerdas dalam sepersekian detik mengambil keputusan, tetap egois, maka akan semakin nampak pula kelemahan teknik dan speed pemain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun