Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat dan Praktisi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mengalirdiakunketiga05092020

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Batik Milik Indonesia, Pahami dan Jangan Sekadar Memakai

2 Oktober 2020   10:26 Diperbarui: 2 Oktober 2020   10:31 294
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengapa mereka tetap membeli batik tradisional meski harganya mahal? Sebelum mereka memutuskan membeli, ternyata teman-teman saya ini cukup puas dengan penjelasan dari pihak Gerai Batik menyoal "narasi" batik tradisional itu dibuat. Jadi, wajar mengapa batik tradisional harganya mahal dan teman saya pun paham sejarah dan jenis batik itu, makanya tetap membeli karena sesuai dengan proses dan kualitas dan sejarah batik itu mengapa diberi nama-nama yang unik.

Pada, kesempatan lain, akhirnya saya pun menawarkan kerjasama dengan teman-teman ini, bila mau batik tradisional, saya pun dapat menyiapkan dan saya ambil langsung dari pengrajinnya dari daerah saya.

Hasilnya, kurun tiga tahunan, saya menjadi penyambung dari pengrajin batik tradisional di daerah saya dengan teman-teman dari mancanegara yang selalu membeli batik hasil buatan pengrajin asli, meski tetap dengan harga standar. Dan, di situlah saya semakin memahami tentang batik dan bangga dengan batik ini, karena teman-teman dari mancanegara saja sangat menyukai batik asli Indonesia buatan tangan dari pengrajin di daerah saya baik untuk dipakai sendiri, untuk keluarganya, saudaranya dan rekan sejawatnya, bukan untuk dijual lagi, lebih menjadi kolektor batik. 

Kisah puluhan tahun tersebut saya alami bahkan puluhan tahun sebelum batik ditetapkan sebagai warisan budaya Indonesia oleh UNESCO pada 2 Oktober 2009 dan warga mancanegara saja sangat suka dan mencintai batik tradisional Indonesia.

Mengapa mereka mencintai dan mau memiliki batik tradisional Indonesia bahkan dengan merogoh kocek yang tidak sedikit? Kuncinya ada pada karena mereka memahami sejarah dan latar belakang batik itu dibuat hingga memahami jenis-jenisnya.

Pahami batik, maka mencintai

Untuk itu, khususnya bagi para pengrajin dan produsen batik, dan umumnya bagi pemerintah dan rakyat Indonesia, setelah batik sah diakui dunia sebagai warisan Indonesia, wajib dilakukan upaya yang tak henti agar batik semakin di cintai oleh orang Indonesia, bukan sekadar merayakan Hari Batik dan mengenakan batik, namun tak memahami kedalaman menyoal batik itu sendiri.

Harus ada upaya untuk selalu mensosialisasikan menyoal batik ini dari sisi pengertian, sejarah, ciri, jenis, motif, dan proses pembuatan. Dengan demikian, rakyat Indonesia secara umum akan semakin mencintai batik, mengenakannya dan tahu sejarah dan makna dari batik yang dikenakannya.

Semisal, rakyat jadi semakin memahami karena ada penjelasan, semisal dari sisi pengertian, batik adalah kain bergambar dan peroses pembuatannya secara khusus yang di gambar atau menerakan motif ke suatu kain yang masih kosong, dan kemudian melaui proses khusus sehingga mempunyai ciri khas pada kain tersebut. 

Selanjutnya ada sejarah teknik batik sejak  zaman kerajaan Majapahit, ada ciri-ciri batik seperti tradisional, modern. Ada motif batik tradisional, motif modern, hingga bagaimana cara pembuatannya.

Hal-hal ini saat dijelaskan oleh para penjual batik kepada para pembeli, seperti yang saya lakukan kepada pembeli, teman-teman dari mancanegara, mereka semakin suka dan tertarik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun