Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat dan Praktisi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mengalirdiakunketiga05092020

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Meladeni Garuda Muda, Timnas U-19 Bosnia-Herzegovina Hanya Dipersiapkan Tiga Hari

24 September 2020   20:02 Diperbarui: 24 September 2020   20:12 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Timnas U-19 Bisnia Herzegovina. Sumber: Kompas.com


Timnas U-19 Bosnia-Herzegovina (BH) hanya butuh persiapan tiga hari untuk meladeni Witan dan kawan-kawan yang sudah dipersiapkan oleh Shin Tae-yong (STy) berbulan-bulan, termasuk TC di Kroasia yang sudah berjalan jelang sebulan.

Perlu publik sepak bola nasional ketahui bahwa pembinaan usia muda dan karakter permainan yang tak berbeda jauh dengan tim-tim negara pecahan Yugoslavia, menjadikan Timnas U-19 BH akan menjadi lawan yang tak mudah bagi pasukan muda Indonesia.

Bahkan, untuk meladeni STy, tim muda BH yang dipercayakan kepada Slacen Musa, hanya butuh waktu super kilat dalam menyiapkan diri di pemusatan latihan (TC) yang baru digelar Selasa-Rabu, 22-23 September 2020 di BH dan hanya diikuti 20 pemain, baru bertolak ke Kroasia pada 24 September 2020.

Tim sekelas BH, tentu juga tak berbeda jauh seperti Bulgaria dan Kroasia, yang hanya butuh TC satu dua hari, bukan hanya dalam rangka meladeni Garuda Muda, namun itulah program hampir di semua negara yang sepak bolanya maju baik di Eropa maupun Amerika.

Setiap pelatih di sana memang sudah terbiasa hanya memiliki waktu satu atau dua hari untuk mengumpulkan pemain timnas, lalu melakukan pertandingan uji coba atau resmi.

Dan, semua pelatih juga sudah terbantu oleh klub karena pemain yang dipilih masuk timnas tentu sudah standar timnas kelas Eropa atau Amerika dan setiap pemain memang sudah terbentuk dari pembinaan di usia dini dan muda di akademi klub yang sangat profesional.

Dari itu semua, pasukan STy telah merasakan harus digunduli Bulgaria tiga gol tanpa balas. Lalu, jadi lumbung gol Kroasia dengan tujuh gol. Padahal, mereka hanya menyiapkan tim hanya satu dua hari.

Begitulah negara-negara sepak bola yang hebat. Federasi dan klub di setiap negera benar-benar bertanggungjawab pada prestasi timnas dengan menyiapkan pemain mulai dari akar rumput dengan pondasi yang kuat.

Hanya pemain yang berkualitas, mumpuni dalam teknik, intelegensi, personaliti, dan speed (TIPS) yang layak masuk akademi-akademi sepak bola resmi dibawah naungan klub, maka siapa yang akan terekrut ke dalam timnas negaranya pun sudah pasti tergaransi berkualitas.

Federasi dan negara tak perlu merogoh kocek besar demi membentuk timnas, karena sejak pemain ada dalam pondasi pembinaan sudah terjadi dan terjalin kolaborasi yang ceradas dan terprogram.
Tak akan ada pemain titipan sampai lolos masuk timnas, lolos masuk TC mustahil.

Bagaimana dengan program STy membentuk Timnas U-19 sekarang? Sudah berapa lama waktu yang diambil? Sudah berapa miliar anggaran yang dikeluarkan? Sudah sejauh mana signifikasi hasilnya?

Tengok pula bagaimana menjamurnya pembinaan sepak bola akar rumput di Indonesia? Bagaimana bertebarannya festival, turnamen, hingga kompetisi yang dihelat pihak swasta?

Faktanya, kini di Kroasia, dari 27 pemain Indonesia yang dipilih STy, ternyata masih dianggurkan 6 pemain setelah melakoni 5 laga uji coba.

Pun, STy masih belum juga menemukan 11 pemain terbaik yang diasuhnya dan boleh saya katakan, salah menerapkan pola dan salah memasang pemain depan dalam 5 laga, dengan memperhatikan kualitas 21 pemain yang baru dipercaya turun.

Kita tunggu, apakah STy dapat memperbaiki rekornya sendiri yang pernah dipecundangi BH di kandangnya sendiri saat persiapan Piala Dunia 2018 dan Korea Selatan ditekuk 3-1?

Apakah kini STy dapat membalikkan keadaan dan membawa Timnas U-19 menjegal BH U-19, meski mereka hanya dipersiapakan dalam tiga hari?

Apakah pola 4-4-2.tetap akan diandalkan dan mengorbankan materi pemain ber-skill saling menggantikan, bukan turun bersamaan, serta membiarkan pemain lain yang tak kontributif jogging di lapangan?

Apakah 6 pemain yang masih dijadikan "turis" akan diberikan kesempatan merumput?

Kita tunggu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun