Hari ini, Minggu, 6 September 2020 saya merasa bersyukur. Sebab begitu mengaktifkan laptop, lalu membuka akun kompasiana terbaru, di sana saya lihat ada notifikasi bahwa akun saya dengan nama Tono JW, telah terverifikasi setelah saya mendaftarkan akun baru tersebut pada Sabtu, 5 September 2020. Â Terima kasih Kompasiana, telah menerima saya kembali bergabung.
Di akun saya yang ketiga ini, saya tak akan "bandel" lagi menulis yang membuat artikel saya melanggar aturan dan ketentuan yang berlaku di kompasiana dan membuat akun pertama saya bernama Supartono JW dan akun kedua bernama SJW terblokir, sehingga di akun ketiga ini, saya akan "mengalir."
Harus saya akui bahwa selama ini, setiap ada kegelisahan yang mampir di pikiran dan hati saya, khususnya menyoal masalah  pendidikan, sosial, bahasa dan sastra, sepak bola, yang menjadi spesifikasi saya, dan umumnya menyoal politik dan lainnya yang secara general juga lekat dengan kehidupan saya sejak puluhan tahun silam, membuat tangan saya tak dapat disetop untuk tak menulis hal-hal aktual yang terjadi di negeri ini.
Sebab, saya menulis murni berdiri di atas diri saya, tak ada yang memengaruhi saya, tak ada yang "beriklan" lewat saya, dan tak ada hubungan saya dengan pihak mana pun di setiap tulisan yang saya terbitkan khususnya di Kompasiana, dan umumnya di media massa lain.
Namun, semakin saya pahami, Kompasiana adalah tempat paling "nyaman" bagi saya untuk menyalurkan aspirasi dan curahan dari pikiran dan hati saya berujud tulisan. Sehingga, saya sering lupa menulis yang tanpa disadari ternyata melanggar syarat dan ketentuan Kompasiana.
Meski begitu, sejatinya saya juga mengkalkulasi bahwa tulisan saya yang melanggar syarat dan ketentuan tak sebanding dengan jumlah artikel yang saya tulis dan berhasil tayang di Kompasiana. Namun, karena peraturan Kompasiana demikian, saya harus menerima.
Barangkali inilah sikap dan kebiasaan saya menulis di media cetak. Bila saya kirim artikel tak ditayangkan, maka saya akan kembali menulis artikel lain sampai ditayangkan dan begitu seterusnya. Bila saya sudah kirim artikel, ternyata setelah ditunggu tak tayang, maka saya akan kembali menulis artikel lain.
Sehingga, andai saja dua akun saya tidak diblokir atau terblokir, maka bergabung di Kompasiana sejak Maret/April 2019, di akun pertama, saya berhasil menulis 398 artikel, meraih 723.814 pembaca, 313 artikel pilihan, 62 artikel utama, dan meraih 7.463 poin dengan status penulis Taruna.
Tidak hanya itu, saya pun meriah penulis Artikel Terpolpuler dan Kompasianer Terpopuler tahun 2019.
Karena sejak saya menulis tidak pernah berpikir akan catatan-catatan itu, dan saya hanya berpikir niat berbagi, menulis dan menulis, maka biarlah semua tetap menjadi catatan saja.
Terpenting, kini saya sudah dapat bergabung dan menulis lagi di Kompasiana yang saya cintai.
Sekali lagi terima kasih Kompasiana. Semoga di akun ketiga ini saya "tak bandel" lagi, tak melanggar syarat dan ketentuan lagi.
Dan, semoga apa yang terjadi pada saya, tak terjadi pada Kompasianer lain. Aamiin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H