Mohon tunggu...
Tonny Syiariel
Tonny Syiariel Mohon Tunggu... Lainnya - Travel Management Consultant and Professional Tour Leader

Travel Management Consultant, Professional Tour Leader, Founder of ITLA

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Mencari Emily di Queenstown Gardens

11 Maret 2023   10:58 Diperbarui: 13 Maret 2023   01:57 1603
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seorang pelari pagi di Queenstown Gardens. Sumber: dokumentasi pribadi

Mata Emily berbinar-binar. Bagaimana tidak, saya baru saja melontarkan sejuta pujian. Tentang layanan hotelnya yang bagus. Tentang kotanya yang indah. Dan tentu saja tentang dirinya. Resepsionis hotel itu tidak hanya ramah dan cekatan. Tapi juga cantik jelita! Ehm...

Imbalannya, dia pun kian antusias berbagi cerita tentang pesona kotanya. "Don't forget to explore our lovely Queenstown Gardens! It's beautiful!", pesannya kala saya kembali bertemu dengannya di ujung senja. Queenstown Gardens?

Sebelumnya, tak pernah terlintas di pikiran sedikit pun untuk ke taman di dekat hotel itu. Apa yang ditawarkan sebuah taman di dekat kota? Boleh jadi tak ada bedanya dengan taman-taman kota lainnya. Tapi wajah ayu Emily kembali membayang. Gak tega membuatnya kecewa. :)

Begitulah, saya pun memutuskan akan ke sana di pagi berikutnya. Tentu saja, tidak perlu sepagi seperti di hari sebelumnya. Lagi pula, hanya pingin jalan-jalan pagi. Suatu kebiasaan yang sudah saya lakukan bertahun-tahun. Khususnya kala sedang bepergian ke berbagai kota di dunia.

Queenstown Bay Beach dan Queenstown Gardens yang terletak bersebelahan. Sumber: dokumentasi pribadi
Queenstown Bay Beach dan Queenstown Gardens yang terletak bersebelahan. Sumber: dokumentasi pribadi

Queenstown Gardens, yang dikelola Queenstown Lakes District Council, ternyata sudah sangat terkenal. Tidak hanya di lingkungan warga lokal, tapi juga di kalangan wisatawan mancanegara. Sebuah taman yang sangat ideal bagi beberapa aktivitas luar ruang. Misalnya, jalan kaki, jogging dan bersepeda.

Taman botani seluas 14.75 hektar itu sejatinya sudah ada sejak tahun 1866. Adalah James W. Robertson, wali kota pertama Queenstown, yang membangunnya. Diawali dengan penanaman dua pohon Oak, yakni sejenis pohon tua yang konon bisa hidup sampai seribu tahun lebih.

Queenstown Gardens dilihat dari arah Queenstown Wharf Walk. Sumber: dokumentasi pribadi
Queenstown Gardens dilihat dari arah Queenstown Wharf Walk. Sumber: dokumentasi pribadi

Namun, jauh sebelum kedatangan para penjelajah Eropa di Selandia Baru, semenanjung kecil ini sudah pernah ditempati suku Kati Mamoe - salah satu kelompok dalam suku Maori. Kelompok ini baru berpindah ketika pendatang baru ini mulai memasuki wilayah di Pulau Selatan itu. 

Bagi penyuka jalan kaki dan lari laun, Queenstown Gardens jelas bak sebuah surga kecil. Mengikuti Queenstown Garden Trail, misalnya, sungguh sangat menyenangkan. Apalagi ketika langkah kaki mulai menyusuri jalur di tepi danau. A walk with a beautiful view!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun