Mohon tunggu...
Tonny Syiariel
Tonny Syiariel Mohon Tunggu... Lainnya - Travel Management Consultant and Professional Tour Leader

Travel Management Consultant, Professional Tour Leader, Founder of ITLA

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Foto Travel: Sejuta Cinta di Dermaga Queenstown

8 Maret 2023   15:48 Diperbarui: 10 Maret 2023   19:09 1481
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sendirian mengagumi dan memotret pesona Queenstown dari atas dermaga. Sumber: dokumentasi pribadi

Akan tetapi, sekalipun tanpa semua aktivitas petualangan itu, Queenstown tetap memesona. Pesona pagi di dermaga itu, misalnya, sungguh menakjubkan. Bahkan sebelum bias matahari pagi bertebaran di atas langit di sekitar danau, Queenstown telah memamerkan pesonanya. Lihat saja, betapa indahnya Steamer Wharf di pagi subuh itu.

Steamer Wharf Queenstown di pagi hari. Sumber: dokumentasi pribadi
Steamer Wharf Queenstown di pagi hari. Sumber: dokumentasi pribadi

Steamer Wharf Queenstown adalah dermaga utama di kota Queenstown. Dermaga ini tidak hanya digunakan kapal uap bersejarah TSS Earnslaw. Tetapi, juga terkenal sebagai destinasi wisata yang dipenuhi banyak restoran, kafe, bar, toko suvenir, kasino, dan sebagainya.

TSS Earnslaw, yang dijuluki "The Grand Old Lady of the Lake", adalah kapal uap bersejarah yang telah beroperasi sejak tahun 1912. Sudah lebih dari seabad! Dan inilah salah satu atraksi wisata tertua di wilayah Otago Tengah, Selandia Baru.

TSS Earnslaw, kapal uap legendaris di Queenstown. Difoto di sisi lain dari danau Wakatipu. Sumber: dokumentasi pribadi
TSS Earnslaw, kapal uap legendaris di Queenstown. Difoto di sisi lain dari danau Wakatipu. Sumber: dokumentasi pribadi
Lokasi dermaga kapal uap itu pun tak jauh dari Queenstown Town Pier. Sekitar 250 meter saja. Jadi tidak sulit memotretnya juga. Dan kawasan waterfront dengan kapal-kapal pesiar di situ pun membuatnya kian menawan di pagi hari. Terlebih lagi, ketika lampu-lampu kapal masih menyala. Such a lovely morning!

Dengan bantuan tripod, saya pun mencoba mengabadikan keindahan danau dengan teknik long exposure. Meskipun untuk itu, setiap langkah kaki pendatang baru di dermaga membuat jantungku berdebar. 

Guncangan sekecil apapun bisa saja menyebabkan hasil foto blur alias kabur. Pasalnya, beberapa foto diambil dengan shutter speed lambat hingga 30 detik. :)

Memotret Danau Wakatipu dengan teknik long exposure. Sumber: dokumentasi pribadi
Memotret Danau Wakatipu dengan teknik long exposure. Sumber: dokumentasi pribadi

Foto-foto di dermaga memang mengasyikan. Arahkan saja lensa kameramu ke mana pun. Selalu ada yang menarik dibidik. Dihiasi cahaya lembut dari matahari pagi, hasil-hasil foto akan selalu sedap dinikmati. Dan itulah 'bahayanya'. Anda bisa lupa waktu! Bisa telat kembali ke hotel. :)

Memang tidak pernah ada kata cukup untuk memotret. Apalagi ketika langit sedang bagus-bagusnya. Tapi seperti di berbagai perjalanan lainnya, saya harus selalu bergegas. Ada tugas lain menanti di hotel. Sekalipun demikian, jalan kembali ke hotel pun masih saja penuh godaan. 

Burung-burung pun ikut menikmati pesona pagi di tepi Danau Wakatipu. Sumber: dokumentasi pribadi
Burung-burung pun ikut menikmati pesona pagi di tepi Danau Wakatipu. Sumber: dokumentasi pribadi

Di tepian danau, contohnya. Penampilan burung-burung yang sedang mandi cahaya matahari pagi sungguh menggoda. Sulit dilewatkan begitu saja. Alhasil, sekali lagi berhenti di situ. Dan mencoba mengajak burung-burung berpose. "Hi, birds! Look at me. Say Cheese!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun