Anfield kembali bertuah. Kandang keramat milik Liverpool F.C. itu sekali lagi menjadi saksi keperkasaan The Reds, julukan Liverpool. Tidak tanggung-tanggung, Liverpool membantai Manchester United, musuh abadinya di Liga Premier Inggris, 7-0 tanpa balas. This is Anfield!
Adagium "Bola itu bundar" sungguh tepat. Di pentas sepakbola, tak ada yang pasti. Prediksi para pundit berpengalaman sekalipun bisa saja meleset. Persis seperti bola yang bisa bergulir ke mana saja. Begitu pun hasil dari sebuah pertandingan sepak bola. Dan itulah yang membuat sepak bola selalu menarik disaksikan!
Dalam laga Liverpool vs Manchester United (MU), misalnya. Coba saja ingat kembali! Siapa yang berani memprediksi Liverpool bakal menang besar. Jangankan menang, bisa menahan seri MU saja sudah bagus. Pasalnya, The Reds sedang tidak stabil. Malah cenderung menurun di musim ini.
Sebaliknya dengan MU. Klub berjuluk The Red Devils itu justru sedang menanjak. Dan itu sebabnya, banyak mantan pemain sepak bola top, yang kini menjadi pundit di Sky Sports maupun di BT Sports, pun memprediksi kemenangan klub yang bermarkas di Old Trafford- Manchester.
Dikutip dari Manchester Evening News, Paul Merson dan Chris Sutton, pun sangat yakin MU bakal menaklukkan Liverpool di kandangnya sendiri. Posisi MU yang 10 poin di atas Liverpool, sebelum laga berlangsung, seakan menegaskan kapasitas MU di musim ini.
olahraga di tanah air. Situs Bola.net, contoh lainnya, juga sama saja. Liverpool dipercaya bakal sulit menang. Sekalipun bermain di kandang sendiri. Dan boleh jadi ada saja pendukung The Reds sendiri pun demikian.
Prediksi yang sama pun datang dari berbagai pengamat sepak bola dan mediaNamun, lihat saja pemandangan di stadion Anfield di laga bertajuk Super Sunday itu. Stadion berkapasitas 54.000 penonton itu penuh sesak! Setiap pendukung Liverpool di Inggris tidak bakal mau melewatkan pertandingan yang selalu panas melawan MU. Apalagi kala berlangsung di Anfield, Liverpool.Â
Hasilnya? Komentator pertandingan saja sampai kehabisan kata-kata di ujung pertandingan. Sensational! Astonishing! Incredible! A day to remember for all Liverpudlian! Dan seabreg kata-kata puitis lainnya yang terdengar begitu indah di telinga semua fans Si Merah.
Media-media di Inggris ikut menyambut kemenangan hebat ini dengan judul menarik. The Independent, misalnya, memasang judul, "Rutless Liverpool hit seven to thrash shambolic Manchester United." (Liverpool yang kejam mencetak tujuh gol untuk menghancurkan Manchester United yang tampil amburadul).
Sedangkan The Athletic, situs olahraga ternama asal Inggris lainnya, menulis, "How Liverpool dismantled Manchester United 7-0 in historic Premier League blowout". (Bagaimana Liverpool membongkar Manchester United 7-0 dalam suatu ledakan bersejarah Liga Premier). Judul-judul berita yang menggambarkan betapa tidak berdayanya MU di Anfield.
Pelatih MU, Erik ten Hag, sejatinya mengantongi rekor impresif sebelum berhadapan dengan Liverpool. Tanpa keraguan sedikitpun. MU sudah dibawanya tidak terkalahkan dalam 11 pertandingan terakhir. Bahkan baru saja meraih trofi juara Carabao Cup usai menaklukkan Newcastle United 2-0 di final.
Sementara itu, Liverpool tampil tidak terlalu meyakinkan. Hanya menang tiga kali, seri sekali dan kalah sekali dalam lima laga terakhirnya di semua ajang. Satu-satunya kekalahan Liverpool itu terjadi kala menjamu Real Madrid di leg pertama 16 besar Liga Champions 2022-2023.
Akan tetapi, jangan lupa. Liverpool selalu tampil spartan kala menghadapi tim-tim besar di Anfield. Seolah ada energi ektra. Terlebih lagi kala berhadapan dengan MU. Dan itulah yang kembali ditunjukkan Liverpool. Pasukan Jurgen Klopp itu sukses menjungkirbalikkan semua prediksi.
Kekalahan telak MU di Anfield memang di luar dugaan. Sangat menyakitkan bagi MU dan fans-nya. Bahkan Erik ten Hag pun mungkin tidak pernah bermimpi pasukannya akan dibantai sebrutal itu. Datang ke Anfield dengan penampilan yang kian solid belakangan ini. Semua pelatih niscaya makin percaya diri.
Skor akhir itu terlalu fantastis. Semua pemain Liverpool seolah bangkit dari tidur panjang di musim ini. Trisula baru Liverpool yang kian padu tampil begitu trengginas. Cody Gakpo, Darwin Nunez dan Mohamed Salah masing-masing mencetak brace. Atau dua gol dalam pertandingan itu.
Tidak ketinggalan Roberto Firmino yang baru masuk di menit ke-79. Menggantikan posisi Cody Gakpo, penyerang yang bakal meninggalkan Liverpool di akhir musim ini, ikut mencatatkan namanya di papan skor. Bravo Bobby!
Skor akhir 7-0 pun tercatat dalam sejarah. Inilah kemenangan terbesar Liverpool atas Manchester United dalam sejarah pertarungan kedua klub terbesar di daratan Inggris itu. Sebelumnya, MU juga pernah menelan kekalahan telak dari Liverpool. Persisnya di laga yang berlangsung di Old Trafford, 24 Oktober 2021.
Di markas MU kala itu, Salah mencetak hattrick. Dan dua gol lainnya ikut dicetak Naby Keita dan Diogo Jota. Sementara MU sendiri sudah lama tidak pernah lagi menang atas Liverpool di Anfield. Kemenangan terakhir terjadi pada tanggal 17 Januari 2016. Gol tunggal MU saat itu dicetak Wayne Rooney.
Uniknya, skor 7 - 0 itu pun seakan mematahkan mitos 'Kutukan Musim Ketujuh' Jurgen Klop. Seperti diketahui, performa skuad yang diasuh pelatih asal Jerman itu konon selalu menurun drastis di musim ke-7 era kepelatihannya.
Meskipun kemenangan ini sangat sensasional, tapi bagi Klopp, ini hanya merupakan satu pertandingan dari banyak laga lain di ajang Liga Premier. Penting, tapi tidak sangat menentukan. Klopp jelas tidak suka pemainnya terlena. Kemenangan ini bisa menjadi tidak berarti jika di pertandingan berikutnya justru kalah. Â
Di papan klasemen pun, Liverpool masih harus bersaing dengan Tottenham Hotspur dan Newcastle United untuk menyegel posisi ke-4. Jika terus tampil solid, siapa tahu bisa menyodok ke posisi ke-3. Dan inilah peringkat yang paling realistis digapai Liverpool di musim ini. Tentunya, agar bisa kembali tampil di Liga Champions di musim depan.Â
Betapapun, kemenangan ini tetap saja terasa begitu manis. So sweet! Satu kemenangan yang seakan menghapus semua derita kekalahan sebelumnya. Dan mungkin ini bak hadiah perpisahan terbaik bagi Roberto 'Bobby' Firmino. Cara anak-anak Anfield menghormati Si Senor.
Kemenangan ini juga sangat dinantikan Mo Salah yang sukses mengukir rekor menakjubkan. Dengan dua golnya itu, Salah menjadi pemain pertama Liverpool yang selalu mencetak gol ke gawang MU dalam enam laga beruntun di semua ajang. Salah memang tidak pernah salah!
Mo Salah juga mencatat rekor fantastis lainnya. Striker asal Mesir ini kini telah sah menjadi pencetak gol terbanyak The Reds di era Liga Premier Inggris. Sejak berkostum The Reds, Salah telah mencetak total 129 gol. Melewati jumlah 128 gol milik Robbie Fowler, mantan penyerang legendaris Liverpool lainnya.
Super Salah! Amazing Liverpool! YNWA!
***
Kelapa Gading, 6 Maret 2023
Oleh: Tonny Syiariel
Catatan: Semua foto yang digunakan sesuai keterangan di masing-masing foto.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H