Telah banyak kerja sama maupun bantuan yang diberikan Indonesia kepada negara-negara di kawasan itu. Tidak terkecuali bagi Fiji. Bahkan melalui KBRI di Suva, Indonesia pernah menyerahkan berbagai bantuan kemanusiaan bagi negara yang luasnya hampir sama dengan Pulau Halmahera itu.
Sebagai sebuah negara kepulauan, Fiji memiliki sekitar 322 pulau. Dan dengan luas mencapai 18.274 km persegi, Fiji masih lebih luas dari Vanuatu yang hanya memiliki luas sekitar 12.189 km persegi. Tetapi, tidak berbeda jauh dengan Pulau Halmahera- Maluku Utara yang memiliki luas 17.780 km persegi.
Bukan hanya luas wilayahnya yang sama-sama kecil, keduanya pun sangat mengandalkan sektor pariwisata untuk menyokong perekonomian negara masing-masing. Pada tahun 2020, misalnya, Fiji menerima 168 ribu wisatawan mancanegara yang singgah di negara itu.Â
Hasilnya, Fiji sedikitnya meraup devisa sebesar 236 juta dolar AS dari sektor jalan-jalan ini. Kontribusi ini setara dengan 5.5% dari GDP-nya. Masih jauh dari pencapaian di tahun 2019 atau era sebelum pandemi. Di tahun itu, sektor ini menghasilkan 1.35 milyar dolar AS atau 24.54% dari GDP negara itu.
Bagaimana dengan tetangganya Vanuatu?Â
Pada tahun 2020 lalu, negara seujung kuku ini hanya mencatat jumlah kunjungan wisatawan mancanegara sebanyak 82,400. Total kunjungan itu pun menghasilkan devisa sekitar 67 juta dolar AS. Masih jauh dari pencapaian di tahun 2019 yang sukses menarik 256 ribu wisatawan.
Menariknya, destinasi wisata andalan Fiji maupun Vanuatu sejatinya tidak berbeda jauh dengan beberapa provinsi di kawasan Indonesia timur. Sebut misalnya, NTT, Maluku, Maluku Utara dan Papua Barat. Jualannya pun sama saja: Sun, Sea and Sand. Atau matahari, laut dan pasir yang sangat berlimpah di tanah air tercinta.
Jadi ketika Fiji dan Vanuatu bertingkah, tidak perlu terlalu dirisaukan. Toh, sebagian besar negara di dunia telah lama mengakui kedaulatan Indonesia. Termasuk atas wilayah Papua. Fiji dan Vanuatu sekedar mencari sensasi. Padahal gabungan keduanya pun tidak lebih luas daripada Provinsi Maluku Utara.
Luas Maluku Utara saja mencapai 31.982 km persegi. Apalagi jumlah pulau-pulaunya. Jauh melampaui semua pulau yang ada di kedua negara di Samudra Pasifik itu. Provinsi Maluku Utara memiliki sedikitnya 1.474 pulau!
So, lupakan saja kedua negara kecil itu. Cukup diatasi para diplomat kita yang hebat-hebat itu. Jika dulu Bob Loughman sampai di-knocked out Silvany di PBB, besok-besok Sitiveni Rabuka pun bisa saja bernasib sama. Kembali di-KO diplomat muda kita lainnya.