Mohon tunggu...
Tonny Syiariel
Tonny Syiariel Mohon Tunggu... Lainnya - Travel Management Consultant and Professional Tour Leader

Travel Management Consultant, Professional Tour Leader, Founder of ITLA

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Balada Jam Lima Pagi

3 Maret 2023   12:33 Diperbarui: 3 Maret 2023   12:50 847
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suatu pagi di kota Kupang, NTT. Sumber: dokumentasi pribadi

Semua calon wisatawan pun galau. Dan banyak di antaranya sampai shocked! Biaya masuk saja sudah setara harga tiket pesawat dari beberapa negara jiran. Mimpi bertemu Komodo pun harus dilupakan. Impian berpose di atas Puncak Padar pun sirna!

Harga mahal itu memang wajar. Begitu kata Sang Gubernur yang super kreatif itu. Alasannya, tidak murah lho memelihara Komodo. Lagipula, di mana lagi Anda bisa menemukan satwa purba ini selain di Taman Nasional itu.

Mahal sekali untuk melihat dirimu. Sumber: dokumentasi pribadi
Mahal sekali untuk melihat dirimu. Sumber: dokumentasi pribadi

Dan tidak itu saja! Jangan pernah lupa pesona sunrise yang dipamerkan dari puncak Pulau Padar. Fantastis! Suatu pesona yang sangat langka! Dan pantas sekali ditebus mahal. Meskipun untuk itu, Anda sudah harus bersiap mendaki ke puncaknya sejak jam lima pagi.

Jam Lima Pagi? Eureka! Untuk mendapatkan sunrise terbaik, memang sebaiknya siap-siap sejak jam 5 pagi. Lalu mengapa sekolah tidak mencobanya. Untuk menghasilkan lulusan terbaik..., kenapa tidak memulainya sejak jam 5 pagi pula? Ahaha.

Momen terbaik di Pulau Padar. Sumber: dokumentasi pribadi
Momen terbaik di Pulau Padar. Sumber: dokumentasi pribadi
Wow, luar biasa! Ide yang keren, Komandan! Jam sekolah bisa diselaraskan dengan momen menjelang terbitnya matahari. Pas dengan ritme semua pemburu sunrise. Ah, betapa hebat daya imajinasimu, Mr. Governor.

Saya pun langsung mafhum. Coba bayangkan! Kala kelas belum lama dimulai, matahari pagi dengan cahayanya yang kemerahan menerobos masuk melalui pintu dan jendela sekolah. Very beautiful! Guru dan semua murid seketika terpesona. Dan rasa cinta tanah air pun kian melambung.

Pesona sunrise dari balik jendela. Sumber: dokumentasi pribadi
Pesona sunrise dari balik jendela. Sumber: dokumentasi pribadi
Dan itulah! Pasti banyak yang lupa. Bangun pagi ternyata ada korelasinya dengan menanamkan rasa cinta tanah air. Jangan lagi kita ciptakan generasi yang bangun setelah matahari telah beranjak jauh di atas horison. Apalagi sesuai petuah para bijak lestari. "Jangan bangun kesiangan, nanti rezeki dipatok ayam". :)

Dari ide kenaikan harga tiket yang selangit, hingga jam masuk sekolah ketika langit pun masih terlelap itulah, saya jadi pingin mengajak Sang Gubernur ikut bangun subuh. Ayo, berburu matahari terbit di atas Pulau Padar! Bangun jam 04.30 pagi ya. Bagaimana? 

Suatu pagi di Pantai Oetune, Kupang, NTT. Sumber: dokumentasi pribadi
Suatu pagi di Pantai Oetune, Kupang, NTT. Sumber: dokumentasi pribadi
“Lupakan saja ide itu, Bung Ton?," kata temanku. Gubernur pasti makin sibuk belakangan ini. Sibuk memastikan semua siswa di beberapa SMA di NTT bangun pagi-pagi sekali. Bangun pagi subuh bukan demi menanti munculnya sunrise di ufuk timur. Tapi semata menunggu lewatnya angkot untuk ke sekolah.  

Jadi? Yuk, kita ngopi saja. Ngopi di teras "The Five O'clock Cafe" alias Kafe Jam Lima. Ingat, jam 5 sore. Bukan 5 pagi! 

Sekalian menanti sunset. Dan untuk itu, dijamin 100%, Anda tak perlu bangun pagi-pagi. :)

***
Kelapa Gading, 3 Maret 2023
Oleh: Tonny Syiariel

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun