Semua calon wisatawan pun galau. Dan banyak di antaranya sampai shocked! Biaya masuk saja sudah setara harga tiket pesawat dari beberapa negara jiran. Mimpi bertemu Komodo pun harus dilupakan. Impian berpose di atas Puncak Padar pun sirna!
Harga mahal itu memang wajar. Begitu kata Sang Gubernur yang super kreatif itu. Alasannya, tidak murah lho memelihara Komodo. Lagipula, di mana lagi Anda bisa menemukan satwa purba ini selain di Taman Nasional itu.
Dan tidak itu saja! Jangan pernah lupa pesona sunrise yang dipamerkan dari puncak Pulau Padar. Fantastis! Suatu pesona yang sangat langka! Dan pantas sekali ditebus mahal. Meskipun untuk itu, Anda sudah harus bersiap mendaki ke puncaknya sejak jam lima pagi.
Jam Lima Pagi? Eureka! Untuk mendapatkan sunrise terbaik, memang sebaiknya siap-siap sejak jam 5 pagi. Lalu mengapa sekolah tidak mencobanya. Untuk menghasilkan lulusan terbaik..., kenapa tidak memulainya sejak jam 5 pagi pula? Ahaha.
Saya pun langsung mafhum. Coba bayangkan! Kala kelas belum lama dimulai, matahari pagi dengan cahayanya yang kemerahan menerobos masuk melalui pintu dan jendela sekolah. Very beautiful! Guru dan semua murid seketika terpesona. Dan rasa cinta tanah air pun kian melambung.
Dari ide kenaikan harga tiket yang selangit, hingga jam masuk sekolah ketika langit pun masih terlelap itulah, saya jadi pingin mengajak Sang Gubernur ikut bangun subuh. Ayo, berburu matahari terbit di atas Pulau Padar! Bangun jam 04.30 pagi ya. Bagaimana?Â
Jadi? Yuk, kita ngopi saja. Ngopi di teras "The Five O'clock Cafe" alias Kafe Jam Lima. Ingat, jam 5 sore. Bukan 5 pagi!Â
Sekalian menanti sunset. Dan untuk itu, dijamin 100%, Anda tak perlu bangun pagi-pagi. :)
***
Kelapa Gading, 3 Maret 2023
Oleh: Tonny Syiariel