Bandara yang juga disebut sebagai Nagoya Chubu Airport ini, melayani suatu area metropolitan ketiga terbesar di Jepang yang berpusat di Nagoya. Wilayah ini terkenal sebagai pusat perusahaan manufaktur ternama, antara lain Toyota Motor Corporation, Denso Corporation, dan sebagainya.
Bandara-bandara lain yang berlokasi di lepas pantai dan kerap dijuluki "terapung" pun bisa ditemukan di berbagai negara lain. Misalnya, Ibrahim Nasir International Airport di Maldives, Ordu-Giresun Airport dan Rize-Artvin Airport di Turkiye.Â
Bandara Ibrahim Nasir, yang kini telah di-rebranding sebagai Velana International Airport, adalah bandara utama di negara kepulauan Maldives atau Maladewa. Sedangkan Ordu-Giresun Airport yang terletak di tepi Laut Hitam itu, dikenal sebagai bandara pertama di Eropa yang dibangun di atas pulau buatan.
Sementara itu, China pun masih memiliki satu lagi bandara yang bisa juga disebut bandara di atas laut. Itulah Macau International Airport (MFM). Meskipun terminal utamanya berdiri di atas daratan Pulau Taipa. Tetapi, landasan pacunya sendiri sudah dibangun di atas tanah reklamasi. Dan bak mengapung di atas laut.
Negeri Tirai Bambu juga sedang membangun dua bandara internasional lain yang berdiri di atas laut, yakni Dalian Jinzhouwan International Airport dan Sanya Hongtangwan International Airport. Bandara Dalian, yang rencananya selesai pada tahun 2026, disebut-sebut akan menjadi bandara di lepas pantai terbesar di dunia.
Kembali ke tanah air tercinta Indonesia. Bandara Internasional Bali Utara memang sudah fixed ditunda. Tapi jangan kecewa dulu. Kita pun sebetulnya sudah memiliki sebuah bandara terapung. Ada yang tahu? Itulah Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani, Semarang, Jawa Tengah.
Well, setidaknya terminal baru bandara ini memang dibangun di atas rawa. Dengan kata lain mengapung di atas laut. Mirip dengan konsep masjid terapung yang dibangun di beberapa kota di tanah air. Jadi boleh dong, kita menyebutnya sebagai "The First Floating Airport in Indonesia".
***