Mohon tunggu...
Tonny Syiariel
Tonny Syiariel Mohon Tunggu... Lainnya - Travel Management Consultant and Professional Tour Leader

Travel Management Consultant, Professional Tour Leader, Founder of ITLA

Selanjutnya

Tutup

Music Artikel Utama

Celine Dion, "Stiff Person Syndrome" dan Rolling Stone

11 Januari 2023   09:21 Diperbarui: 13 Januari 2023   21:55 2989
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nama Celine Dion kembali mencuat. Ramai diberitakan berbagai media dunia belakangan ini. Tidak hanya soal 'Stiff Person Syndrome' yang dideritanya. Tetapi, juga kala namanya tidak ada dalam "200 Greatest Singers of All Time" yang dirilis majalah Rolling Stone di awal tahun ini. Padahal siapa pun tahu reputasi besar diva asal Quebec- Kanada itu.

Pada tanggal 8 Desember 2022 silam, Celine Dion mengejutkan 5.5 juta pengikut Instagram-nya. Lewat sebuah video yang emosional, Celine Dion mengungkapkan bahwa dia telah didiagnosa mengidap Stiff Person Syndrome (SPS).

Fans Celine Dion di seluruh dunia pun tersentak. Dunia musik ikut terkejut dibuatnya. Penyakit, yang konon hanya terjadi pada satu per sejuta orang itu, akhirnya memaksa penyanyi berusia 54 tahun itu menunda 17 konser di Eropa yang dijadwalkan mulai Februari, Maret, hingga April 2023.

Dikutip dari situs alodokter.com, Stiff Person Syndrome adalah penyakit autoimun yang menyerang sistem saraf pusat. Meliputi otak dan sumsum tulang belakang.

Kondisi ini membuat otot-otot tubuh pun menjadi kaku. Akibatnya, penderita sulit bergerak dan beraktivitas. SPS ini tergolong jarang terjadi. Dan konon wanita lebih berisiko mengalaminya daripada pria.

Celine Dion dalam penampilannya di tahun 2019 yang terlihat kian kurus. Sumber: Rich Fury/ Getty Images/NARAS/www.npr.org
Celine Dion dalam penampilannya di tahun 2019 yang terlihat kian kurus. Sumber: Rich Fury/ Getty Images/NARAS/www.npr.org

"I've been dealing with problems with my health for a long time," (Saya sudah lama berurusan dengan masalah kesehatan saya), kata Dion. Penyanyi bernama lengkap Celine Marie Claudette Dion itu juga mengaku sulit baginya untuk menghadapi tantangan ini. Apalagi harus membicarakan semua yang telah dilaluinya selama ini.

Celine Dion adalah seorang penyanyi kondang kelahiran Charlemagne, Quebec- Kanada. Sebuah kota kecil yang berjarak sekitar 24 km dari Montreal.

Dion sangat terkenal akan kekuatan vokalnya yang bertenaga. Powerful! Kemampuan bernyanyinya pun luar biasa. Selalu menggetarkan jiwa dalam setiap penampilannya. Amazing!

Memulai debutnya di industri rekaman pada tahun 1981 sebagai penyanyi berbahasa Prancis, Dion dibimbing Rene Angelil, seorang produser musik asal Montreal yang kemudian menjadi manager dan suaminya. Mereka menikah dalam suatu upacara pernikahan yang agung di Notre-Dame Basilica, Montreal, pada tanggal 17 Desember 1994. 

Celine Dion dan Rene Angelil. Sumber: Michel Panomareff/ ponopressse/Gamma.Rapho/www.people.com
Celine Dion dan Rene Angelil. Sumber: Michel Panomareff/ ponopressse/Gamma.Rapho/www.people.com
Dalam memoarnya, "Celine Dion: My Story, My Dream", penyanyi yang pernah tampil di Jakarta pada tahun 2018 itu, mengaku diam-diam pernah merindukan Angelil. Setelah memenangkan kompetisi menyanyi pada tahun 1988, Dion dan Angelil pun menghabiskan malam bersama. 

"Aku melemparkan diriku ke dalam pelukannya," tulisnya. "Malam itu, saya duduk di kepala tempat tidur, kaki terlipat di bawah selimut. Saya senang bisa berduaan dengan pria yang saya cintai." 

Cover Memoar Celine Dion. Sumber: www.goodreads.com
Cover Memoar Celine Dion. Sumber: www.goodreads.com
Celine pertama kali mendapat pengakuan internasional pada tahun 1988. Kala itu dia sukses memenangkan Eurovision Song Contest 1988 di Dublin, Irlandia.

Uniknya, Dion saat itu mewakili Swiss dengan lagu "Ne partez pas sans moi". Sejak itulah, nama Dion mulai melejit sebagai salah satu penyanyi wanita tersukses di dunia.

Selama tahun 1990-an, Celine yang sudah mulai fasih berbahasa Inggris menandatangani kontrak dengan Epic Records dari AS. Beberapa album berbahasa Inggris pun mulai dirilis. Salah satu lagunya, "The Colour of My Love" (1993) kian  melambungkan namanya di blantika musik pop. 

Namun demikian, yang membuat nama Celine Dion benar-benar mencapai puncak ketenarannya, kala sang diva merilis lagu "My Heart Will Go On" (1997).

Lagu fenomenal yang digunakan sebagai soundtrack film "Titanic" itu pun selanjutnya dianggap bak lagu kebangsaannya Celine Dion. Selalu dinyanyikan di hampir setiap show-nya.

Lagu yang digubah James Horner dan lirik oleh Will Jennings itu memang sangat indah. Apalagi ditunjang kesuksesan film "Titanic" di pasar global. "My Heart Will Go On" tercatat menduduki puncak tangga lagu di lebih dari 25 negara. 

Dengan penjualan di seluruh dunia diperkirakan lebih dari 18 juta copy, inilah single terlaris kedua oleh seorang wanita dalam sejarah musik. Hanya sedikit di bawah Whitney Houston dengan hits-nya, "I Will Always Love You".

Tetapi, pada tahun 1999, kala namanya sudah berada di puncak ketenaran, Celine mengumumkan untuk absen sejenak dari panggung hiburan.

Dion rupanya memilih menghabiskan waktu bersama suaminya yang saat itu didiagnosa mengidap kanker. Angelil sendiri akhirnya meninggal dunia pada tahun 2016. Meninggalkan Dion dan tiga putranya, yakni Ren-Charles (21) dan si kembar Nelson dan Eddy (11 tahun).

Sebagai penyanyi yang sangat mencintai dunianya, Celine Dion sejatinya tidak suka berlama-lama menjauh dari pentas musik.

Pada tahun 2002, sang diva sepakat menjalin kontrak 3 tahun untuk tampil setiap malam di teater Colosseum-Caesars Palace Hotel, Las Vegas. Kota judi yang juga sangat terkenal dengan julukan "The Entertainment Capital of the World".

Konser residensinya di Hotel Caesar Palace yang bertajuk "A New Day" mendulang sukses besar. Diakui sebagai salah satu pertunjukan tersukses sepanjang masa di Las Vegas. Setelah kontrak pertama berakhir, Dion kembali membuat kontrak baru pada tahun 2011 yang berakhir pada 2019. Dan selama 16 tahun itulah Dion membangun reputasi besar di Las Vegas! Dion tampil sebanyak 1,141 pertunjukan di depan lebih dari 4.5 juta fannya. 

Di sepanjang karirnya yang cemerlang, Celine Dion telah merilis 27 album studio, 7 album live, 19 album kompilasi, dan 25 box set. Diakui sebagai "Priestess of Pop", Dion telah menjual 53,2 juta album di Amerika Serikat menurut Neilsen SoundScan. Dion juga mendapat penghargaan dari Federasi Internasional Industri Fonografi karena menjual 50 juta album di Eropa. 

Tidak ketinggalan, Guinness World Records pun mengakuinya sebagai "Top Selling Album Act" di Eropa dengan 33 juta penjualan album bersertifikat sejak 1996. Dan Billboard ikut menempatkannya sebagai artis album wanita terlaris kedua pada dekade 2000-an di Amerika Serikat dengan 17,3 juta terjual melalui Soundscan.

Celine Dion memang bergelimang penghargaan. Secara total, Dion telah mengumpulkan 240 penghargaan dari seluruh dunia. Termasuk di antaranya berbagai penghargaan yang sangat bergengsi di dunia musik. Di antaranya 5 Grammy Awards, 12 World Music Awards, 7 Billboard Music Awards, 6 American Music Awards, 20 Juno Awards, 50 Felix Awards dan banyak lainnya. Fantastis!

Celine Dion dalam salah satu penampilannya. Sumber: Samir Hussein/Getty images/www.vanityfair.com
Celine Dion dalam salah satu penampilannya. Sumber: Samir Hussein/Getty images/www.vanityfair.com
Dengan segudang pencapaian hebatnya itu, wajar saja pendukung fanatiknya tidak bisa menerima ketika nama Celine Dion tidak termasuk dalam "200 Greatest Singers of All Time" yang dipublikasikan Rolling Stone. Sebuah majalah bulanan di AS yang fokus pada musik, politik dan budaya populer.

Mungkin tidak salah protes yang disampaikan kelompok fans yang datang dari Montreal-Kanada itu. "How can you forget Celine?" Memang sulit dipercaya. Apalagi sebagai penyanyi yang sangat terkenal, Celine Dion pun telah banyak menginspirasi ratusan penyanyi lain di seluruh dunia.

Rolling Stone berkilah, "This is the Greatest Singers list, not the Greatest Voices List." Majalah yang berkantor pusat di New York itu selanjutnya mengatakan daftar itu disusun berdasarkan orisinalitas, pengaruh, kedalaman katalog artis, dan luasnya warisan musik mereka. Sesuatu yang tentu saja dimiliki Celine Dion.

Betapapun, Celine Dion sendiri tentu saja tidak perlu memusingkan soal namanya yang tidak termasuk di majalah yang tidak ada kaitan dengan grup musik Rolling Stone dari Inggris itu.

Dan sang superstar yang kini sedang berusaha memulihkan kesehatannya itu pun tidak harus membuktikan apapun. Ratusan penghargaan yang telah diraihnya selama ini telah menjawab semuanya! 

Get well soon, Celine Dion!

***

Kelapa Gading, 11 Januari 2023
Oleh: Tonny Syiariel
Referensi: 1, 2, 3

Catatan:
Sumber foto dan video yang digunakan sesuai keterangan di masing-masing foto dan video.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun