Sementara itu, Delta Air Lines, maskapai ternama asal Atlanta, Georgia- AS, juga mendapat penghargaan spesial yang tidak kalah bergengsi. Untuk tahun kedua berturut-turut, salah satu maskapai penerbangan tertua di dunia itu dianugerahi Cirium Platinum Award untuk keunggulan operasional global.Â
Penghargaan ini tentu saja dengan mempertimbangkan sejumlah faktor penting dalam dunia penerbangan. Di antaranya, kinerja tepat waktu, kompleksitas operasional, dan kemampuan maskapai untuk mengatasi dampak gangguan penerbangan terhadap penumpangnya.
Delta Air Lines, yang secara overall on-time ranking berada di posisi ke-5, juga menjadi pemenang di tingkat regional Amerika Utara. Prestasi yang juga diperoleh Thai AirAsia untuk Asia Pasifik. Lalu Oman Air untuk Timur Tengah dan Afrika; Azul Brazilian Airlines di Amerika Latin; dan Iberia di Eropa.Â
Sedangkan di kategori LCC (Low Cost Carrier), maskapai penerbangan asal Fukuoka-Jepang, yaitu StarFlyer sukses berada di posisi pertama. Menyisihkan nama-nama tenar lainnya di kelompok maskapai penerbangan bertarif rendah. Tapi, sayang sekali di kategori ini pun tidak ada satu pun maskapai asal Indonesia.Â
Di samping penghargaan bagi maskapai penerbangan, Cirium juga memberikan penghargaan yang sama ke berbagai bandara internasional di dunia. Peranan bandara jelas ikut memengaruhi kinerja semua maskapai penerbangan. Jadi tidak salah, Cirium pun memberikan penghargaan ke bandara.
Haneda Airport (HND), Jepang, pun berhasil meraih posisi puncak di daftar "Top Performing Global Airports of 2022'. Dan bandara-bandara lainnya yang juga berhasil masuk di 10 bandara paling tepat waktu, antara lain Kempegowda International Airport (Bengalore-India), Salt Lake City International Airport- AS dan Detroit Metropolitan Wayne Country Airport- AS.
Jika semua maskapai di atas berbangga dengan pencapaian di tahun 2022 yang penuh turbulensi, maka tidak demikian dengan sebuah maskapai nasional terkenal di tanah air. Pada Oktober 2022 lalu, Bounce, sebuah platform layanan perjalanan, merilis "The 2022 Airline Index" berdasarkan hasil survei atas 50 maskapai terbesar di dunia dan 12 maskapai penerbangan di AS.
Hasilnya, Bounce menempatkan maskapai nasional berlogo singa di posisi teratas sebagai "the Worst Airline in the World in 2022" alias maskapai penerbangan terburuk di dunia pada tahun 2022. Konon dari berbagai aspek yang disurvei, maskapai terbesar di Indonesia itu hanya mendapat skor 0,72 dari 10.Â
Di aspek kedatangan tepat waktu, misalnya, maskapai yang memang dikenal kerap delay itu hanya mendapat skor 42,27 persen. Sedangkan di tingkat pembatalan, skornya lebih rendah lagi, yakni cuma 34,43 persen. Artinya, sepertiga dari penerbangannya telah dibatalkan selama setahun terakhir.