Mohon tunggu...
Tonny Syiariel
Tonny Syiariel Mohon Tunggu... Lainnya - Travel Management Consultant and Professional Tour Leader

Travel Management Consultant, Professional Tour Leader, Founder of ITLA

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pesepak Bola Filantropis

18 Desember 2022   17:52 Diperbarui: 18 Desember 2022   17:53 1033
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sepak bola tidak hanya mengorbitkan deretan bintang lapangan hijau dengan gaya hidup nan glamor. Dari olahraga paling populer di planet bumi ini pula muncul banyak pesepak bola dengan jiwa filantrofi yang sangat mengagumkan. 

Pesepak bola papan atas memang dikenal dengan gaji selangit. Bintang-bintang ternama dari 'Top 5 Leagues of Europe', yakni Liga Premier- Inggris, La Liga- Spanyol, Serie A- Italia, Bundesliga- Jerman dan Ligue 1-Prancis, mendapat bayaran mencengangkan. Dari ratusan ribu pound hingga sekitar satu juta pound per minggu! 

Dengan gaji fantastis itu, pesepak bola terkenal tentu saja bisa hidup serba mewah. Bahkan nyaris sanggup membeli apapun yang diinginkan. Namun demikian, tidak semua pesepak bola berperilaku hedonisme. Sebagian di antaranya justru lebih sering berbagi sebagian kekayaannya dengan sesama yang lebih membutuhkan.

Dari ajang Piala Dunia 2022, misalnya, nama Hakim Ziyech pantas dikedepankan. Andalan Singa Atlas yang kini bak pahlawan nasional di Maroko itu, pun terkenal akan kedermawanannya. Pemain tengah Chelsea itu konon tidak pernah mengambil satu sen pun dari bonusnya sebagai pemain Timnas Maroko sejak tahun 2015.

Pernyataan Ziyech yang dikutip dari akun twitter Khaled Beydoun. Sumber: @KhaledBeydoun / www.twitter.com/ www.nbcconnecticut.com
Pernyataan Ziyech yang dikutip dari akun twitter Khaled Beydoun. Sumber: @KhaledBeydoun / www.twitter.com/ www.nbcconnecticut.com

Ziyech diperkirakan menerima bonus sedikitnya 262 ribu pound dari pencapainnya di Piala Dunia 2022. Tetapi, semua bonus yang mencapai 5 milyar rupiah itu didonasikan ke masyarakat yang hidup serba kekurangan di negaranya.

Menurut Arabic Post, seperti dikutip banyak media lainnya, Ziyech yang tampil cemerlang bersama Timnas Maroko di Piala Dunia 2022 itu, memang sudah sering membantu banyak masyarakat di negara leluhurnya. Mulai dari klub-klub sepak bola amatir sampai rumah sakit. Bravo bro!

Tidak hanya Ziyech, megabintang asal Portugal, yakni Cristiano Ronaldo, bahkan sejak lama terkenal akan sifat murah hatinya. Pada tahun 2015, misalnya, Ronaldo dinobatkan sebagai "The Most Charitable Sportsperson". Gelar itu diberikan setelah mantan bintang Real Madrid itu banyak memberikan donasi ke berbagai badan amal.

Cristiano Ronaldo yang banyak terlibat di badan-badan amal dunia. Sumber: Reuters / www.livemint.com
Cristiano Ronaldo yang banyak terlibat di badan-badan amal dunia. Sumber: Reuters / www.livemint.com

Misalnya saja, kala mendapat bonus sekitar 89 ribu pound setelah terpilih sebagai bagian dari "UEFA Team of the Year 2013", dia langsung memberikannya ke Palang Merah. Begitu pun saat menerima hadiah sebesar 450 ribu pound sebagai juara Liga Champions bersama Real Madrid, juga langsung didonasikan ke badan amal.

Peraih lima Ballon d'Or itu memang dikenal aktif di berbagai badan amal. Gaya hidup glamornya pun tidak menghalangi sang bintang untuk ikut berperan menjadi duta tiga badan amal dunia, yakni Save the Children, Unicef dan World Vision. Dan Anda pasti masih ingat uluran tangannya ke Martunis, anak korban tsunami di Aceh pada tahun 2004 silam.

Martunis dan Ronaldo. Sumber: Facebook / www.bola.com
Martunis dan Ronaldo. Sumber: Facebook / www.bola.com
Pesepak bola lain yang juga dilabeli sebagai filantropis dari lapangan hijau, tidak lain bintang-bintang dari benua Afrika. Dua di antaranya adalah Mohamed Salah, penyerang nomor satu Liverpool F.C. dan Sadio Mane, mantan tandemnya di The Reds yang kini merumput di FC Bayern Munich.

Mohamed Salah, yang merupakan salah satu penyerang paling tajam di Liga Premier dalam beberapa musim terakhir, juga sangat tersohor sebagai pesepak bola yang dermawan. Dengan gajinya yang mencapai 350 ribu pound per minggu, Salah memang bisa banyak membantu. Dan itulah yang dilakukannya selama ini.

Sebagian pendapatannya kerap dibagikan untuk berbagai kegiatan amal. Di kota Basyoun, kampung halamannya yang terletak sekitar 143 km di utara Cairo, Salah mendirikan Mohamed Salah Charity Foundation. Sebuah yayasan yang rutin membantu kebutuhan sekitar 450 keluarga di kota kecil itu.

Bantuan tabung oxygen dari Salah ke desanya ketika pandemi. Sumber: www.independent.ie
Bantuan tabung oxygen dari Salah ke desanya ketika pandemi. Sumber: www.independent.ie

The Egyptian King, julukan Salah, memang bak dewa penolong bagi negerinya. Ketika Mesir dilanda krisis ekonomi pada tahun 2017, Salah memberikan donasi sebesar 234 ribu pound dari kantongnya sendiri untuk pemerintah Mesir. Dan lebih mengagumkan lagi, Mo Salah juga menyumbang 2.5 juta pound untuk Institut Kanker Nasional di negeri asalnya. 

"Salah has never forgotten his roots - unlike other players who often forget their families and villages when they become wealthy" (Salah tidak pernah melupakan asal-usulnya - tidak seperti pemain lain yang sering melupakan keluarga dan desanya saat menjadi kaya), kata Inas Mazhar, yang pernah bekerja sebagai staf media di timnas sepak bola Mesir antara tahun 2016-2018 kepada BBC.

Mohamed Salah telah menjadi inspirasi di seluruh Mesir. Sumber: Sabry Khaled / www.thetimes.co.uk
Mohamed Salah telah menjadi inspirasi di seluruh Mesir. Sumber: Sabry Khaled / www.thetimes.co.uk

Dengan semua kontribusinya itu, Salah pun dinobatkan sebagai "The Most Charitable Footballer in United Kingdom" pada tahun 2022 ini. Dan dikutip dari the Sunday Times, Salah adalah satu-satunya pemain Liga Premier dari 25 tokoh yang termasuk dalam daftar "The Most Charitable Personalities in the Country". 

Sementara itu, mantan rekannya di Liverpool, yakni Sadio Mane, pun tidak kalah terkenal akan sifat filantropisnya. Penyerang asal Senegal yang gagal bertarung di Piala Dunia akibat cedera itu, bahkan dianugerahi "Socrates Award" oleh FIFA di ajang penghargaan Ballon d'Or 2022.

Sadio Mane kala menerima Socrates Award 2022. Sumber: @sportyBet / www.twitter.com
Sadio Mane kala menerima Socrates Award 2022. Sumber: @sportyBet / www.twitter.com
Penghargaan khusus ini merupakan yang pertama kali diberikan ke pesepak bola yang dinilai memiliki jiwa sosial yang tinggi. Dalam hal ini, reputasi Mane tidak diragukan lagi. Sosok yang sangat sederhana ini sudah berkali-kali membuktikan kemurahan hatinya. Contohnya, Mane ikut membangun sekolah dan rumah sakit di Bambali, kampung halamannya di Senegal.  

Socrates Award, yang diberikan France Football itu, terinspirasi dari nama pemain legendaris asal Brazil, yaitu Socrates Brasileiro Sampaio de Souza Vieira de Oliveira. Mantan bintang lapangan tengah Tim Samba itu memang bukan hanya seorang pesepakbola handal, tetapi juga seorang dokter. Suatu pencapaian yang langka di kalangan pesepak bola profesional.

Mane memang pantas menerima penghargaan itu. Selama era pandemi covid-19, pemegang gelar "African Footballer of the Year 2022" itu, ikut tergerak hati dengan menyokong dana ke Komite Nasional Senegal dalam memerangi pandemi covid-19 di tanah airnya. Meskipun demikian, Mane tetaplah sosok yang sangat rendah hati. 

Sadio Mane di Bambali-Senegal, kampung halamannya. Sumber: www.standardmedia.co.ke
Sadio Mane di Bambali-Senegal, kampung halamannya. Sumber: www.standardmedia.co.ke

Soal penghargaan itu, Mane hanya mengatakan, "Sometimes I'm a bit shy, but I'm really happy to do what I can do for my people to make things better." (Kadang-kadang saya agak malu, tapi saya sangat senang melakukan apa yang bisa saya lakukan untuk orang-orang agar keadaan menjadi lebih baik).

Kisah Wilfried Zaha tidak kalah inspiratif. Penyerang Crystal Palace, salah satu klub di Liga Premier itu, menyisihkan 10% dari kontraknya yang diperkirakan bernilai 130 ribu pound per minggu untuk kemanusiaan. Mulai dari membantu Panti Asuhan "Tomorrow's Hope", yang dikelola saudara perempuannya hingga "Zaha Foundation" yang banyak bergerak membantu anak-anak di Pantai Gading agar bisa bermain sepak bola. 

Wilfried Zaha, penyerang Crystal Palace yang sangat dermawan. Sumber: Getty images / www.independent.co.uk
Wilfried Zaha, penyerang Crystal Palace yang sangat dermawan. Sumber: Getty images / www.independent.co.uk

Selain pesepak bola di atas, nama-nama kondang dari lapangan hijau lainnya juga dikenal memiliki sifat dermawan ala filantropis. Tidak hanya menyumbang uang, tetapi juga waktu dan tenaganya demi kemanusiaan. Di antaranya, Lionel Messi, Mesut Ozil, Juan Mata, Hector Bellerin, dan lain-lain.

Hidup memang akan lebih berarti ketika bisa berbagi dengan sesama. Dan akan lebih indah lagi jika lebih banyak memberi daripada menerima. Dan itulah yang menjadi filosofi hidup para pesepak bola filantropis itu. Persis seperti tagline di salah satu situs filantrofi."It's more blessed to give than to receive". 

***

Kelapa Gading, 18 Desember 2022

Oleh: Tonny Syiariel                                                                       

Referensi: 1, 2, 3, 4

Catatan: Semua sumber foto yang digunakan sesuai keterangan di masing-masing foto.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun