Mane memang pantas menerima penghargaan itu. Selama era pandemi covid-19, pemegang gelar "African Footballer of the Year 2022" itu, ikut tergerak hati dengan menyokong dana ke Komite Nasional Senegal dalam memerangi pandemi covid-19 di tanah airnya. Meskipun demikian, Mane tetaplah sosok yang sangat rendah hati.Â
Soal penghargaan itu, Mane hanya mengatakan, "Sometimes I'm a bit shy, but I'm really happy to do what I can do for my people to make things better." (Kadang-kadang saya agak malu, tapi saya sangat senang melakukan apa yang bisa saya lakukan untuk orang-orang agar keadaan menjadi lebih baik).
Kisah Wilfried Zaha tidak kalah inspiratif. Penyerang Crystal Palace, salah satu klub di Liga Premier itu, menyisihkan 10% dari kontraknya yang diperkirakan bernilai 130 ribu pound per minggu untuk kemanusiaan. Mulai dari membantu Panti Asuhan "Tomorrow's Hope", yang dikelola saudara perempuannya hingga "Zaha Foundation" yang banyak bergerak membantu anak-anak di Pantai Gading agar bisa bermain sepak bola.Â
Selain pesepak bola di atas, nama-nama kondang dari lapangan hijau lainnya juga dikenal memiliki sifat dermawan ala filantropis. Tidak hanya menyumbang uang, tetapi juga waktu dan tenaganya demi kemanusiaan. Di antaranya, Lionel Messi, Mesut Ozil, Juan Mata, Hector Bellerin, dan lain-lain.
Hidup memang akan lebih berarti ketika bisa berbagi dengan sesama. Dan akan lebih indah lagi jika lebih banyak memberi daripada menerima. Dan itulah yang menjadi filosofi hidup para pesepak bola filantropis itu. Persis seperti tagline di salah satu situs filantrofi."It's more blessed to give than to receive".Â
***
Kelapa Gading, 18 Desember 2022
Oleh: Tonny Syiariel                                    Â
Catatan: Semua sumber foto yang digunakan sesuai keterangan di masing-masing foto.