Sadio Mane, mantan tandemnya di The Reds yang kini merumput di FC Bayern Munich.
Pesepak bola lain yang juga dilabeli sebagai filantropis dari lapangan hijau, tidak lain bintang-bintang dari benua Afrika. Dua di antaranya adalah Mohamed Salah, penyerang nomor satu Liverpool F.C. danMohamed Salah, yang merupakan salah satu penyerang paling tajam di Liga Premier dalam beberapa musim terakhir, juga sangat tersohor sebagai pesepak bola yang dermawan. Dengan gajinya yang mencapai 350 ribu pound per minggu, Salah memang bisa banyak membantu. Dan itulah yang dilakukannya selama ini.
Sebagian pendapatannya kerap dibagikan untuk berbagai kegiatan amal. Di kota Basyoun, kampung halamannya yang terletak sekitar 143 km di utara Cairo, Salah mendirikan Mohamed Salah Charity Foundation. Sebuah yayasan yang rutin membantu kebutuhan sekitar 450 keluarga di kota kecil itu.
The Egyptian King, julukan Salah, memang bak dewa penolong bagi negerinya. Ketika Mesir dilanda krisis ekonomi pada tahun 2017, Salah memberikan donasi sebesar 234 ribu pound dari kantongnya sendiri untuk pemerintah Mesir. Dan lebih mengagumkan lagi, Mo Salah juga menyumbang 2.5 juta pound untuk Institut Kanker Nasional di negeri asalnya.Â
"Salah has never forgotten his roots - unlike other players who often forget their families and villages when they become wealthy" (Salah tidak pernah melupakan asal-usulnya - tidak seperti pemain lain yang sering melupakan keluarga dan desanya saat menjadi kaya), kata Inas Mazhar, yang pernah bekerja sebagai staf media di timnas sepak bola Mesir antara tahun 2016-2018 kepada BBC.
Dengan semua kontribusinya itu, Salah pun dinobatkan sebagai "The Most Charitable Footballer in United Kingdom" pada tahun 2022 ini. Dan dikutip dari the Sunday Times, Salah adalah satu-satunya pemain Liga Premier dari 25 tokoh yang termasuk dalam daftar "The Most Charitable Personalities in the Country".Â
Sementara itu, mantan rekannya di Liverpool, yakni Sadio Mane, pun tidak kalah terkenal akan sifat filantropisnya. Penyerang asal Senegal yang gagal bertarung di Piala Dunia akibat cedera itu, bahkan dianugerahi "Socrates Award"Â oleh FIFA di ajang penghargaan Ballon d'Or 2022.
Penghargaan khusus ini merupakan yang pertama kali diberikan ke pesepak bola yang dinilai memiliki jiwa sosial yang tinggi. Dalam hal ini, reputasi Mane tidak diragukan lagi. Sosok yang sangat sederhana ini sudah berkali-kali membuktikan kemurahan hatinya. Contohnya, Mane ikut membangun sekolah dan rumah sakit di Bambali, kampung halamannya di Senegal. Â
Socrates Award, yang diberikan France Football itu, terinspirasi dari nama pemain legendaris asal Brazil, yaitu Socrates Brasileiro Sampaio de Souza Vieira de Oliveira. Mantan bintang lapangan tengah Tim Samba itu memang bukan hanya seorang pesepakbola handal, tetapi juga seorang dokter. Suatu pencapaian yang langka di kalangan pesepak bola profesional.